Kamis 21 Jan 2021 14:05 WIB

Bakrie Tanggap-Kaltim Prima Coal Kirim Tim Rescue ke Sulbar

Tim yang bergabung dengan Tim Tanggap Bencana ESDM diharapkan bantu pemulihan korban

 PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali mengirimkan tim rescue ke Sulawesi Barat.
Foto: PT KPC
PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali mengirimkan tim rescue ke Sulawesi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Gempa bumi yang mengguncang Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Kamis (14/1) lalu, masih menyisahkan pedih bagi warga Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju. Sebagai bentuk perhatian, PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali mengirimkan tim rescue ke Sulawesi Barat.

KPC mengirimkan tiga orang, terdiri dari Andreas Kopong, Wahyu Dwi Saputra dan Mulyadi. Ketiganya telah berangkat tadi malam dari Sangatta menuju Sulbar. "Tim Rescue KPC ini sudah berangkat tadi malam. Mereka akan bergabung dengan Tim Tanggap Bencana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), saat tiba di Sulbar," kata General Manager External Affairs and Sustainable Development (ESD), Wawan Setiawan, beberapa waktu lalu, seperti dalam siaran persnya, Kamis (21/1).

Baca Juga

Wawan berharap, keberadaan Tim Rescue KPC ini bisa membantu pemulihan kondisi para korban gempa di Mamuju dan Majene. "Kami berharap, tim yang bergabung dengan Tim Tanggap Bencana ESDM ini bisa membantu pemulihan korban bencana gempa Sulbar," kata Wawan.

photo
PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali mengirimkan tim rescue ke Sulawesi Barat. - (KPC)

 

Informasi terakhir yang dirilis di situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga kini korban meninggal dunia mencapai 56 orang. "Berdasarkan data per 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 SR yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat menjadi 56 orang, dengan rincian 47 orang meninggal dunia di  Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majene," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati seperti dilihat di laman situs BNPB.

BNPB juga mencatat korban gempa Sulbar yang mengalami luka-luka sebanyak 637 di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju.

Seperti diketahui, gempa bumi pertama sebagai pembuka atau foreshock dilaporkan terjadi pada, Kamis (14/1) pukul 13.35 WIB, dengan Magnitudo 5,9 pada episenter 2,99 LS dan 118,89 BT atau di darat pada jarak 4 kilometer (km) arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.

Selanjutnya gempa yang kedua atau mainshock terjadi pada, Jumat (15/1) pukul 01.28 WIB dini hari dengan magnitudo 6,2 pada episenter 2,98 LS dan 118,94 BT atau di darat pada jarak 6 km arah Timur Laut Majene, Sulawesi Barat, kedalaman 10 km.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement