Kamis 21 Jan 2021 19:59 WIB

Tidur Malam Berkualitas Membantu Proses Vaksinasi Lebih Baik

Tidur cukup dan berkualitas tinggi secara teratur memperkuat sistem kekebalan tubuh

Rep: Mabruroh/ Red: Gita Amanda
Pakar menyebutkan, seseorang yang hendak melakukan vaksin Covid-19 sebaiknya memiliki istirahat yang cukup.
Foto: Republika
Pakar menyebutkan, seseorang yang hendak melakukan vaksin Covid-19 sebaiknya memiliki istirahat yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar menyebutkan, seseorang yang hendak melakukan vaksin Covid-19 sebaiknya memiliki istirahat yang cukup. Menurut mereka, tidur yang cukup merupakan faktor penting dalam membantu sistem kekebalan yang kuat.

"Saat vaksin Covid-19 sedang didistribusikan, sangat penting bagi pasien untuk terus memprioritaskan tidur mereka dan menjaga kesehatan yang optimal," kata presiden American Academy of Sleep Medicine (AASM) Dr. Kannan Ramar dalam rilis berita akademi.

Baca Juga

 "Tidur yang cukup dan berkualitas tinggi secara teratur memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dan mengoptimalkan respons Anda terhadap vaksin," kata Ramar dilansir dari Healthday, Kamis (21/1).

Menurut Ramar, beberapa penelitian menemukan hubungan antara tidur dan respon vaksinasi. Misalnya, sebuah studi 2020 di International Journal of Behavioral Medicine menemukan bahwa vaksin flu lebih efektif pada orang yang cukup tidur selama dua malam sebelum menerima suntikan. Penelitian lain melaporkan temuan serupa tentang tanggapan pasien terhadap vaksin untuk hepatitis A dan hepatitis B.

Direktur Pusat Neuromodulasi UMMHC / UMMS di University of Massachusetts Medical School, di Westborough, Mass, Dr. Khurshid Khurshid mengatakan, tidur berperan dalam meningkatkan respons imun bawaan dan sangat penting. Semua orang, terutama pekerja kesehatan, harus menyadari bahwa efek tidur dapat meningkatkan kekebalan.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur normal setelah vaksinasi memperkuat respons kekebalan terhadap antigen yang menyerang, dan efek tidur yang meningkatkan kekebalan ini secara klinis signifikan," kata Khurshid

"Jadi tidur nyenyak sebelum dan sesudah vaksinasi bisa sangat menguntungkan," tambahnya.

Kebanyakan orang dewasa harus tidur setidaknya tujuh jam setiap malam. Tetapi,  pandemi COVID-19 telah mengganggu tidur banyak orang Amerika, sebuah survei AASM baru-baru ini menemukan. Sepertiga responden mengatakan kualitas tidur mereka telah terpengaruh, 30 persen mengalami perubahan dalam kemampuan mereka untuk tertidur, dan 29 persen melaporkan dampak pada jumlah tidur malam mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement