Jumat 22 Jan 2021 16:25 WIB

Korban Gempa Sulbar di Solo Dipulangkan ke Daerah Asal

Dinsos memberikan pendampingan psikososial semacam trauma healing bagi korban

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Pengungsi korban gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat tiba di Solo Technopark (STP), Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2021).  Sebanyak 54 pengungsi akan tinggal di tempat singgah sementara Solo Technopark dan lima orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen saat tiba di Lanud Adi Soemarmo, Boyolali.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Pengungsi korban gempa Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat tiba di Solo Technopark (STP), Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2021). Sebanyak 54 pengungsi akan tinggal di tempat singgah sementara Solo Technopark dan lima orang di antaranya dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen saat tiba di Lanud Adi Soemarmo, Boyolali.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Sebanyak 54 orang yang menjadi korban gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, dipulangkan ke daerah asal oleh Pemkot Solo pada Jumat (22/1). Mereka sempat menginap semalam di gedung Solo Techno Park (STP).

Kabid Rehabilitasi dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo, Evi Maharani Afianto, mengatakan, 54 pengungsi tersebut rinciannya tujuan Sukoharjo ada 22 jiwa (10 KK), Karanganyar ada 22 jiwa (10 KK), Sragen 4 jiwa (1 KK), Demak 3 jiwa (1 KK), serta Magelang 2 jiwa (2 KK).

Evi menyebut, sudah ada sejumlah korban gempa yang berasal dari Karanganyar dijemput oleh keluarga mereka. Sisanya akan dipulangkan oleh Pemkot."Semua dipulangkan hari ini habis Jumatan, kan sudah diinapkan sehari di STP," kata Evi kepada wartawan, Jumat.

Menurut Evi, pertimbangan Pemkot segera memulangkan para pengungsi tersebut lantaran mereka yang mengungsi ingin segera berkumpul dengan keluarga besar. Di samping itu, hasil rapid test antigen sudah dinyatakan negatif, serta hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan mereka siap untuk dipulangkan."Hanya yang isolasi karena hasil rapidnya reaktif, itu akan diterima Dinas Kesehatan kabupaten terkait, mereka akan ditindaklanjuti oleh Dinkes terkait. Yang isolasi kan kemarin ada lima orang," imbuhnya.

Evi menambahkan, para korban gempa akan diantar ke daerah asal masing-masing menggunakan armada Pemkot yang terdiri dari dua bus dan dua angkutan feeder.

Di sisi lain, pada Jumat pagi Dinsos memberikan pendampingan psikososial semacam trauma healing kepada pengungsi anak-anak yang mengalami trauma. "Secara garis besar, anak-anak ini tidak trauma berat, hanya mereka kalau masih mendengar suara gemuruh agak sedikit kaget," ucapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement