Sabtu 23 Jan 2021 00:01 WIB

Menteri Agama Malaysia Semangati Pasien Covid-19

Pasien covid-19 disemangati menteri agama Malaysia.

Rep: Uji Sukma/ Red: Muhammad Hafil
Menteri Agama Malaysia Semangati Pasien Covid-19. Foto: Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Menteri Agama Malaysia Semangati Pasien Covid-19. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Menteri Agama Malaysia, Zulkifli Mohamad Al-Bakri, mengingatkan kepada pasien Covid-19 di negaranya untuk tetap optimis dan tidak merasa terisolasi dan tertekan saat menjalani perawatan. Zulkifli sempat dinyatakan positif Covid-19 pada 4 Oktober 2020 lalu. Ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Tuanku Jaafar.

Dalam masa isolasi itu, ia menghabiskan banyak waktu luangnya sebaik mungkin dengan mendekatkan diri kepada Allah serta banyak membaca buku. “Ujian terbesar kami adalah saat kami dilanda bencana seperti ini. Hal pertama, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu merasa rendah hati dan meningkatkan kesabaran kita, ”ujarnya dalam sebuah postingan di halaman facebook-nya.

Baca Juga

Dalam postingan tersebut, Zulkifli juga membagikan video klip yang memperlihatkan dirinya bertemu dan memberikan kata-kata semangat kepada pasien dan para garda depan di Pusat Perawatan Karantina dan Risiko Rendah Covid-19 (PKRC) di Malaysia Agro Exposition Park Serdang (MAEPS), melalui dinding kaca yang menyekat mereka.

Zulkifli juga menyerahkan salinan bukunya yang berjudul 'Hari-Hari Tarbiah Dalam Hidupku' tentang pengalamannya dirawat sebagai pasien COVID-19, dan sumbangan makanan dari Malaysian Islamic Economic Development Foundation kepada para pasien.

Dia mengungkapkan kesedihannya saat melihat wajah pasien dan juga para tenaga kesehatan yang terlihat kelelahan menghadapi pandemi. “Saya memahami perasaan mereka, karena saya pernah berada dalam situasi mereka. Doakan agar Allah terus melindungi Malaysia, ”ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement