REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau mengungkapkan ada tiga daerah di wilayah setempat yang direncanakan menjadi tempat percontohan untuk pemanfaatan energi baru terbarukan. Energi terbarukan yang maksud, yakni tenaga surya.
"Ada tiga lokasi yang akan dipasang PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) sebagai percontohan, yakni Kabupaten Bengkalis, Pelalawan dan Indragiri Hilir," kata Kepala Dinas ESDM Riau Indra Agus Lukman melalui pernyataannya di Pekanbaru, Sabtu (23/1).
Pembangunan PLTS tersebut, lanjutnya, bakal melibatkan perusahaan bidang energi terbarukan asal Jepang, AfterFit Co, Ltd. Sebelumnya, perusahaan itu sudah lebih dulu melalukan penjajakan dengan Pemprov Riau.
"Untuk kapasitasnya, rencana mereka satu titik itu untuk 1 Kilo volt. Itu nanti pakai baterai. Bisa salurkan ke rumah-rumah. Jadi nanti teman-teman ini akan suplai energi kerjasamanya dengan PLN," ujar Indra.
Rencana pembangunan PLTS ini juga mengingat kebutuhan energi untuk wilayah setempat. Sebab selama ini, masih turut disuplai dari provinsi tetangga.
"Untungnya karena kita menjadi sentra di Pulau Sumatera, kita masih dapat suplai dari Sumatera Selatan sebesar 125 Kilo volt. Nah, kita perlu jaga-jaga kalau itu nanti habis untuk Sumsel semua," tuturnya.
"Nah, makanya kawan-kawan itu punya peluang di beberapa daerah yang jauh dan membutuhkan sumber energi baru terbarukan," tambahnya lagi.
Indra mencontohkan, seperti halnya di Kabupaten Bengkalis yang masih mengandalkan suplai energi. Nantinya dapat secara mandiri memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi baru terbarukan.
"Kalau di Pelalawan ini masih opsi, apakah di Pelalawan atau di Buton. Tapi yang sudah tersedia tempat itu hanya di Buton. Jadi kawasan industri di sana suplai energinya itu tidak hanya dari PLN saja, tapi utamanya dari energi baru terbarukan," kata Indra.