Sabtu 23 Jan 2021 15:22 WIB

Soal Jilbab, Kepsek SMK N 2 Padang: Kami tak Pernah Paksa

Selama ini, siswi non-muslim mau mengenakan seragam berkerudung atas kemauannya.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
 Kepala Sekolah SMKN 2 Padang, Rusmadi (berdiri) saat konferensi pers terkait komplain ortu siswi memakai jilbab
Foto: Febrian Fachri/Republika
Kepala Sekolah SMKN 2 Padang, Rusmadi (berdiri) saat konferensi pers terkait komplain ortu siswi memakai jilbab

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komplain salah satu orang tua siswa yang merasa anaknya dipaksa memakai kerudung, ditanggapi pihak sekolah. Kepala Sekolah SMKN 2 Padang, Rusmadi mengatakan, tidak pernah memaksa siswi non muslim mengenakan pakaian muslimah atau berkerudung. 

Hanya saja, kata dia, selama ini, siswi non-muslim di SMK N 2 Padang mau mengenakan seragam berkerudung supaya tidak berbeda dengan teman-temannya yang lain, atas kemauannya sendiri.

"Kami tidak pernah memaksakan siswi kami yang non-muslim memakai kerudung. Selama ini siswi non-muslim yang juga anak-anak kami di lingkungan sekolah atas kemauan sendiri mau pakai kerudung," kata Rusmadi di Padang, Jumat (22/1).

Sebelumnya, diberitakan salah seorang orang tua murid bernama Elianu Hia memprotes pihak SMK 2 Padang karena merasa anaknya dipaksa memakai pakaian berkerudung di sekolah. Protes Elianu ini menjadi viral karena ia sebarkan melalui akun sosial media facebook milkmya. 

Elianu yang merupakan non muslim terpaksa mendatangi sekolah. Ini karena, anaknya sudah 3 kali dipanggil ke ruang guru Bimbingan Konseling lantaran tidak berpakaian seperti siswi lain yang memakai kerudung.

"Jadi anak saya ini sudah tiga minggu ini dipanggil terus ke kantor BK, sehingga akhirnya saya datang. Saya tanya, ini kebijakan siapa, karena tidak ada keputusan menteri pendidikan atau keputusan gubernur. Mereka menjawab ini keputusan sekolah. Wajib katanya," kata Elianu, Jumat (22/1).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement