REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Pedagang sapi di Pasar Kranji Baru, Kecamatan Bekasi Barat, kembali berjualan. Mereka kembali beraktivitas seperti biasa setelah mogok dagang selama lima hari."Hari ini semua pedagang sudah mulai aktivitas kembali seperti hari biasa," kata Kepala Pasar Kranji Baru, Amas, saat dihubungi wartawan, Sabtu (23/1).
Dia menuturkan, jumlah lapak di pedagang daging sapi di pasar tersebut ada 75 buah. Pada Selasa (19/1) kemarin para pedagang daging sapi kompak menutup lapaknya mereka sebagai bentuk protes terhadap kondisi harga yang semakin tidak terkendali."Kita kan ada 75 lapak, kalau per rata-rata per lapak satu kwintal itu tinggal dikalikan saja jumlah daging sapinya," terang dia.
Harga daging sapi eceran di tingkat rumah potong sudah naik sejak hari libur natal lalu. "Jadi ini memang puncak kekesalan kami ya. Harga mulai naik sejak natal. Dari yang tadinya Rp 110 ribu menjadi Rp 120 ribu," kata Rudi, salah seorang pedagang daging sapi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Kondisi ini diperparah karena adanya pandemi Covid-19. Sebagai pedagang daging yang sudah berpengalaman sejak tahun 2010, ia paham betul bahwa barang dagangannya itu kebanyakan dinikmati oleh konsumen menengah atas."Kebanyakan daging yang konsumsi itu orang menengah atas. Nah mereka selama Corona pada mengurangi beli daging. Bisa dibilang kami itu sudah jatuh tertimpa tangga," katanya.