Ahad 24 Jan 2021 18:18 WIB

PGN Terapkan Digitalisasi Tingkatkan Efisiensi Operasional

PGN terus mengembangkan inovasi berbasis teknologi digital dalam menjalankan bisnis

 PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai bagian dari BUMN dan Holding PT Pertamina (Persero) melaksanakan sinergi antar BUMN lainnya dalam upaya membangun negeri, melalui pembangunan infrastruktur dan memberikan pelayanan gas bumi di seluruh sektor.
Foto: PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai bagian dari BUMN dan Holding PT Pertamina (Persero) melaksanakan sinergi antar BUMN lainnya dalam upaya membangun negeri, melalui pembangunan infrastruktur dan memberikan pelayanan gas bumi di seluruh sektor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mengembangkan inovasi melalui penerapan digitalisasi meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja operasional melalui skema Share Service Integrasi Data. Direktur Komersial PGN Faris Aziz dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, menjelaskan pentingnya share service untuk memantau pengelolaan gas bumi di sepanjang rantai nilai gas bumi di seluruh anak usaha BUMN itu.

Dengan kemampuan pemantauan pengelolaan gas bumi yang dilakukan dalam dua sistem, yaitu sistem informasi terintegrasi dan dashboard gas nasional, maka akan mempercepat pengambilan keputusan dan pengembangan di seluruh mata rantai bisnis gas bumi.

"Setelah melalui proses analisa, skema share service sebagai bentuk sistem informasi penyaluran gas PGN yang terintegrasi bernama SIPGas dan dikendalikan di level Gas Management atau Pipeline Management. Share Service SIPGas bertujuan untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki, efisiensi biaya operasi dan maintenance (pemeliharaan) yang ada di anak perusahaan PGN," jelasnya.

Pada sistem skema informasi terintegrasi, PGN dan anak perusahaan telah melakukan inventarisasi terlebih dahulu dengan mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari kehandalan, validitas, kesesuaian dengan SOP, efektivitas biaya dan waktu, akurasi, konsistensi, koneksi, hingga personil yang akan menggunakan tools shared service. Dari aspek-aspek yang dipertimbangkan, menghasilkan sistem-sistem operasional seperti Field Instruments, Operation Controller, Telecommunication, SCADA, dan Database Collecting."Lingkup Share Service Integrasi Data SIPGas ada tiga, yaitu Pre Gas Delivery, Gas Delivery, dan Post Gas Delivery," imbuh Faris.

Pre Gas Delivery mencakup informasi data terkait kegiatan dan konfirmasi yang dilakukan melalui tools SIPGas, contohnya perencanaan penyaluran gas. Sementara itu, Gas Delivery mencakup informasi data realtime dari titik serah dan terima kemudian dikirimkan ke dalam SIPGas secara otomatis, contohnya operasi penyaluran gas dan pengelolaan gangguan.

Terakhir, Post Gas Delivery mencakup informasi pelaporan dan validasi data yang dilakukan oleh Pertagas melalui perangkat yang tersedia dalam SIPGas. Ada pun dashboard nasional PGN dan anak usaha merangkup seluruh operasi bisnis subholding gas dari hulu hingga hilir.

Anak usaha yang terintegrasi dengan SIPGas yakni PGN LNG, PT Nusantara Regas, PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), PT Pertamina Gas, PT Pertamina Gas Niaga, dan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). Sedangkan pendistribusian gas sampai ke pelanggan dikelola dan Gas Distribution Mangement Regional (GDMR) I, I, III PGN dan PT Gagas Energi Indonesia selaku anak usaha yang menyediakan produk gas bumi tanpa infrastruktur pipa yaitu Gaslink.

Setelah tahapan pada sistem informasi yang terintegrasi selesai, akan dilanjutkan ke proses tersedianya dashboard nasional. Proses ini memiliki banyak kelebihan yaitu penyampaian data yang lebih cepat dan akurat, memudahkan analisis dan pengambilan keputusan oleh manajemen baik terkait operasional dan pengembangan untuk mencapai visi misi perusahaan, identifikasi kendala operasional di anak perusahaan sebagai fungsi pembinaan subholding gas, serta analisis strategis pengelolaan gas nasional melalui anak usaha.

"Dengan adanya dashboard nasional, menunjukkan kepada stakeholder bahwa PGN memiliki pusat data atau big data terkait seluruh proses dan kegiatan mata rantai bisnis gas bumi nasional dan hal ini penting dalam menghadapi era disrupsi saat ini. Dashboard ini mampu memberikan informasi-informasi dan solusi yang transparan antara holding dengan anak usaha. Hal ini memudahkan untuk dikomunikasikan secara efektif dan realtime karena melalui satu server yang terintegrasi," tutup Faris.

Secara berkelanjutan, PGN terus mengembangkan inovasi berbasis teknologi digital dalam menjalankan bisnis gas bumi. Aspek penguasaan teknologi menjadi salah satu pondasi utama untuk keberhasilan pemanfaatan gas bumi.

Kini PGN telah mengelola 96 persen infrastruktur gas bumi dan melayani lebih dari 422.000 pelanggan di sektor industri komersial, rumah tangga, UMKM, pembangkit listrik, dan transportasi (SPBG). Target realisasi peningkatan jumlah pelanggan dan berkembangnya infrastruktur gas bumi di masa depan, akan optimal dengan dukungan penguasaan teknologi yang andal di lingkup subholding gas.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement