REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai kerugian akibat bencana banjir yang melanda di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) sekitar Rp 1,349 triliun. Angka itu didapat menurut perkiraan Tim Reaksi Cepat Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
"Estimasi dampak kerugian per 22 Januari 2021 dari sektor pendidikan, kesehatan dan sosial, pertanian, perikanan, infrastruktur, dan produktivitas ekonomi masyarakat sekitar Rp 1,349 triliun," kata anggota Tim Reaksi Cepat Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah BPPT, Nugraheni Setyaningum di Jakarta, Senin (25/1).
Menurut perkiraan BPPT, nilai kerugian di sektor pendidikan sekitar Rp 30,446 miliar, serta sektor kesehatan dan perlindungan sosial mencapai Rp27,605 miliar. Adapun kerugian sektor infrastruktur Rp 424,128 miliar, sektor perikanan sekitar Rp 46,533 miliar, sektor produktivitas masyarakat Rp 604,562 miliar, dan sektor pertanian sekitar Rp 216,266 miliar.
"Estimasi saat ini cukup representatif menggambarkan kemungkinan kerugian," kata Nugraheni, yang merupakan perekayasa muda.
Data yang digunakan dalam memperhitungkan estimasi kerugian akibat banjir di Kalsel, antara lain data luasarea yang tergenang berdasarkan citra spasial, data penggunaan lahan berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI), data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data umur padi dari Kerangka Sample Area (KSA) Badan Pusat Statistik, serta data dalam peraturan daerah.
Perhitungan dilakukan untuk mengetahui perkiraan nilai kerugian gagal panen akibat lahan sawah yang tergenang di sektor pertanian dan di sektor perikanan, perhitungan dilakukan untuk mengetahui nilai kerugian akibat hilangnya ikan budi daya di empang, kolam, dan tambak akibat banjir.
Citra satelit radar menunjukkan luas wilayah yang tergenang akibat banjir di Kalsel sekitar 164.090 hektare. Menurut BPPT, banjir yang pada Januari 2021 melanda wilayah Kalimantan Selatan terjadi akibat curah hujan ekstrem dan penurunan tutupan lahan (vegetasi kerapatan tinggi/hutan), terutama di daerah hulu yang menjalankan fungsi penyimpanan air.