Senin 25 Jan 2021 14:11 WIB

Warga Sukabumi Kompak Bantu Keluarga Pasien Covid-19

Sekeluarga yang positif Covid-19 di Sukabumi dibantu para tetangga.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Isolasi mandiri (ilustrasi)
Foto: republika
Isolasi mandiri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beragam cara dilakukan untuk membantu warga yang terkena Covid-19. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kepada warga khususnya yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Hal tersebut misalnya dilakukan warga Perum Prana Kota Sukabumi tepatnya di RT 04 RW 10 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi, Jawa Barat. Warga di daerah tersebut kompak memberikan dukungan terhadap satu keluarga yang semuanya positif Covid-19.

"Kami bergerak membantu warga yang satu rumah dinyatakan positif Covid-19," ujar Ketua RT 04 RW 10, Kelurahan Cisarua, Irwan Tamsoa kepada Republika.co.id, Ahad (24/1). Di daerah tersebut ada satu keluarga yang terdiri atas pasangan suami-istri dan tiga anaknya serta pembantunya dinyatakan positif Covid-19.

Satu keluarga tersebut harus menjalani isoman dalam penanganan Covid-19. Irwan menyebut, warganya memandang terserang covid-19 bukan aib dan tidak perlu ditutupi atau disembunyikan. Warga juga bergerak dengan langkah preventif untuk memutus mata rantai Covid-19 dengan saling mengingatkan agar mematuhi protokol kesehatan.

"Kami juga menyediakan persediaan makan siang dan makan malam bagi pasien/keluarga yang terpapar Covid-19 yang sedang isolasi mandiri. Sehingga warga yang positif Covid-19 tidak perlu lagi keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan makan atau pesan via delivery," kata dia. Hal itu menurut Irwan untuk mencegah terjadi kontak yang mengakibatkan virus ini terus berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement