REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terus memaksimalkan pembayaran nontunai dengan cara mendigitalisasi transaksi. Kegiatan itu merupakan hasil kerja sama Pemkab Cirebon dengan Bank Indonesia dan Bank BJB.
Pembayaran tersebut akan diterapkan di sejumlah tempat, mulai dari pasar hingga fasilitas kesehatan. Pembayaran nontunai juga akan mulai diberlakukan untuk pembayaran parkir.
Bupati Cirebon, Imron, mengatakan, pembayaran secara digital itu merupakan salah satu langkah Kabupaten Cirebon menuju smart city. Dia menilai, pembayaran secara digital akan lebih memudahkan masyarakat ketika melakukan transaksi.
"Selain tidak repot, pembayaran secara digital juga untuk mengantisipasi adanya penyimpangan," kata Imron, saat melakukan peluncuran dan webinar Perluasan Elektronifikasi Transaksi di Kabupaten Cirebon, Selasa (26/1).
Nantinya, pembayaran tersebut akan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dikeluarkan secara resmi oleh Bank Indonesia. Masyarakat nantinya cukup memindai kode QRIS yang ada di sejumlah tempat pelayanan.
Imron menyebutkan, sejumlah fasilitas yang nantinya bisa menggunakan pembayaran nontunai di antaranya adalah tujuh pasar yang ada di Kabupaten Cirebon. Yakni, Pasar Babakan, Pasar Ciledug, Pasar Jamblang, Pasar Palimanan, Pasar Cipejeuh, Pasar Sumber, dan Pasar Batik Plered.
Selain pasar, pembayaran nontunai juga akan diterapkan di empat Puskesmas. Yakni, Puskesmas Plered, Puskesmas Dukupuntang, Puskesmas Sindanglaut, dan Puskesmas Sumber. Pembayaran parkir di Hutan Kota Sumber juga rencananya akan menerapkan sistem tersebut.
"Pembayaran nontunai juga diterapkan di empat BUMDes Smart, pembayaran PBB, pembayaran retribusi sampah dan pajak kendaraan," ungkap Imron.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Bakti Artanta menuturkan, pembayaran digital dengan QRIS sangat mudah dan tidak membutuhkan fasilitas yang mahal. Warga tinggal memindai kode QR yang tersedia menggunakan sejumlah aplikasi pembayaran yang saat ini sudah dikenal masyarakat.
"Jadi hanya menggunakan satu kode QR bisa digunakan untuk banyak aplikasi," kata Bakti.
Bakti mengingatkan, pembayaran secara digital harus terus dilakukan pengawasan dan evaluasi. Sebab, penyediaan fasilitas tersebut akan sia-sia jika tidak banyak warga yang menggunakannya. Untuk itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat harus terus dilakukan.
"Nanti kami juga akan memnbuat spanduk dan lainnya. Kami tidak akan bergerak sendiri, tapi juga tetap menggandeng Pemkab Cirebon dan Bank BJB," kata Bakti.