Rabu 27 Jan 2021 04:43 WIB

Baznas Resmikan Program Baznas Microfinance Desa Bedono

BAZNAS akan terus berupaya untuk memberdayakan masyarakat melalui dana ZIS

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan brand peduli Covid-19 dengan memberikan tanda jarak antarhuruf pada logo resmi yang saat ini digunakan.
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meluncurkan brand peduli Covid-19 dengan memberikan tanda jarak antarhuruf pada logo resmi yang saat ini digunakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meresmikan program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Selasa (26/1/2021).  Acara itu dilaksanakan secara daring dan luring, serta disiarkan di kanal YouTube BAZNAS TV.

Proses peresmian dilakukan oleh Pimpinan BAZNAS RI, Saidah Sakwan MA, yang mewakili Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Dalam sambutannya, Saidah mengatakan BMD Bedono merupakan salah satu upaya BAZNAS dalam mengentaskan kemiskinan dan membantu masyarakat dalam bidang ekonomi, termasuk terbebas dari jerat rentenir.

Baca Juga

"BAZNAS akan terus berupaya untuk memberdayakan masyarakat melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang diterima dari para muzaki melalui berbagai program yang diinisiasi BAZNAS maupun masyarakat. Salah satu programnya adalah program ekonomi, karena ini menjadi pintu masuk di dalam pengentasan kemiskinan dan jerat rentenir," kata Saidah.

Saidah menuturkan, peresmian BMD Bedono merupakan kelanjutan dari penetapan Desa Bedono sebagai salah satu titik program integrasi pada tahun 2019 lalu. Lembaga awal yang terlebih dahulu melaksanakan program pemberdayaan di sana adalah Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS.

Kemudian pada 5 Juni 2019, BAZNAS melakukan koordinasi dengan stakeholders setempat untuk memulai program Microfinance. Sejak ditetapkannya Desa Bedono sebagai sebagai salah satu titik integrasi program pemberdayaan BAZNAS untuk desa pesisir di wilayah pantai utara, BAZNAS Microfinance telah memberikan pembiayaan kepada sekitar 25 pelaku usaha mikro di desa tersebut.

"Ini menjadi bagian dari ideologi, dari landasan teologis, bagaimana BAZNAS bisa menginisiasi program-program ekonomi, dengan tujuan membangkitkan ekonomi mustahik. Melalui program microfinance , BAZNAS saat ini tengah melakukan program BMFi atau BMD di 10 titik dan 1 program di titik integrasi di Matraman, Jakarta," katanya.

Saidah melanjutkan, konsep social engineering yang dilakukan BAZNAS melalui BMD adalah upaya ikhtiar untuk mentransformasikan dan intervensi demi tujuan bersama, yakni mengentaskan kemiskinan, serta mendorong mustahik menjadi Muzakki

"Jadi ada namanya ekstentifikasi mustahik. Semua sektor kita berdayakan, kita intervensi supaya terjadi percepatan di dalam prosesnya. Salah satu upaya itu dengan peresmian BMD Bedono ini pada awal 2021," katanya.

Dia berharap, dengan hadirnya BMD di Bedono, dapat memperkuat permodalan dan memberikan layanan pengembangan serta penguatan modal sosial bagi masyarakat. Sehingga para pelaku usaha mikro di sana dapat tumbuh, berkembang, dan barokah.

Selain itu, BMD Bedono juga akan jadi sarana sosialisasi dan syiar BAZNAS kepada masyarakat, khususnya tentang program pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan BAZNAS Microfinance Desa. Acara peresmian ini juga sebagai sarana menjalin silaturahmi kepada para pihak terkait dalam kerangka pemberdayaan ekonomi masyarakat.

 Setelah adanya launching BMD ini diharapkan para pemangku kepentingan di lokasi program bisa lebih mengetahui pelaksanaan program, sehingga muncul partisipasi masyarakat dalam kerangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan diresmikannya BMD Bedono, maka turut menambah daftar BAZNAS Microfinance Desa yang tersebar di berbagai daerah, antara lain Bojongrangkas, Bukittinggi, Gunungsari, Jabon Mekar, Sukaindah, Sigi, Lampaseh Kota, Yogyakarta, dan Sawojajar.

Pada acara peresmian BMD Bedono, turut dihadiri secara langsung oleh Kabag Kesra Pemerintah Kabupaten Demak, H. Muzazin, MM; Kepala BAZNAS Microfinance, Noor Aziz; Pimpinan BAZNAS Provinsi Jawa Tengah, Drs. H. Ahyani, MSi; Ketua BAZNAS Kab. Demak, H. Bambang Soesetiarto; Pejabat Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kab. Demak, Sri Sasongko; Kepala Kementerian Agama Kab. Demak, H. Ahmad Muhtadi, M.Pd.I; Pengurus Majelis Ulama Indonesia Kab. Demak, KH. Mukhlas Ar, MH; Kabag Kesra Kecamatan Sayung, Juniarti; Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Sayung, H. Mahzum; Kepala Kepolisan Sektor (Kapolsek) Sayung, AKP Priyono; Komandan Rayon Militer (Danramil) Sayung, Kapten Inf. Edi Swarso; Kepala Desa Bedono, H. Agus Salim, SPd.I, MPd.I; Kepala Desa Gemulak, H. Mat Kasan.

Dalam pelaksanaannya, acara ini turut menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penularan Covid-19. Seperti wajib pengukuran suhu tubuh, menggunakan masker, menjaga jarak, dan wajib menggunakan handsanitizer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement