Rabu 27 Jan 2021 10:20 WIB

Kisah Ulama yang Beri Isyarat tentang Waktu Kematiannya

Seorang ulama memberi isyarat tentang waktu kematiannya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Kisah Ulama yang Beri Isyarat tentang Waktu Kematiannya. Foto: Kematian (ilustrasi)
Foto: Dailymail.co.uk
Kisah Ulama yang Beri Isyarat tentang Waktu Kematiannya. Foto: Kematian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rah.a mengatakan banyak di kalangan ulama waktu meninggalnya telah diketahui sebelumnya. Salah satu di antara ulama yang mengetahui akan meninggal dunia adalah Hafiz Muhammad Yusuf putra Maulana Hafiz Muhammad Dhamim Syahid rah.a dari Thababun.

"Banyak kisah mengenai dirinya yang sulit diterangkan," kata Maulana Muhamamd Zakariyya dalam kitab Fadhilah Haji.

Baca Juga

"Aku telah mendengar dari pamanku, Maulana Muhammad Ranpuri rah.a bahwa sehari sebelum kematiannya ia telah memberitahu Maulana Mahmud."

Kata Muhammad Yusuf ia mempunyai rencana rahasia, suatu saat ia akan tunjukkan kepada Maulana Mahmud Ranpuri bahwa tanpa usaha sedikitpun, akan mendapatkan 200 rupee, setiap bulan walaupun tinggal di rumah.

"Bertanyalah pada suatu hari nanti aku menunjukkan," kata Hafiz Muhamamd Yusuf

Maulana Mahmud menjawab. "Baiklah, akan aku lakukan," katanya.

Maulana meneruskan ceritanya, "Aku berpikir bahwa suatu hari nanti aku akan bertanya mengenai perkara tersebut (tentang 200 rupe tanpa kerja)."

Pada hari yang sama, ketika hampir masuk sholat Ashar, Hafiz Muhammad masuk masjid lalu memanggilku dan berkata.

"Jangan lupa, engkau mesti bertanya kepadaku, karena aku akan pergi dari sini."

Hal ini mengejutkkan Maulana Mahmud karena tidak ada waktu untuk membicarakan perkara ini. Keesokan harinya ia menulis surat ke Deoband (Salah satu kota di India) dan tempat-tempat lainnya kepada kawan-kawannya. Kebanyakan dari yang ia tuliskan terdapat kata-kata.

"Hari ini aku akan melakukan suatu perjalanan."

Kami semua berpikir bahwa ia bermaksud melakukan perjalanan ke Bhopal (kota di India) sebagaimana kebiasaannya untuk menghabiskan waktunya di sana atau ke tempat yang lain. Tidak ada seorang pun yang berani menanyakan maksud dia yang sebenarnya.

Pada hari itu juga, setelah selesai mengerjakan sholat Ashar ketika kami meninggalkan sholat ia tertinggal di belakang sebagaimana kebiasaannya berlama-lama di masjid. Belum jauh kami pergi dari situ seseorang berteriak bahwa Hafiz Muhammad Yusuf telah meninggal dunia.

Maulana Mahmud dan kawan-kawan kembali dengan kalangkabut. Pada saat kembali melihat Hafiz Muhammad Yusuf  berbaring menghadap kiblat dengan mengenakan sarung yang biasa dipakai dan baju kurta (gamis) diletakkan di bawah kepalanya.

" Semoga Allah SWT merahmatinya." 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement