Kamis 28 Jan 2021 12:43 WIB

DPRD Jabar Ajak Millenial Jabar Gabung Program Tani

Pemprov Jabar akan memberikan pinjaman lahan serta modal.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Seorang anggota Asosiasi Petani Milenial Porang Galuh (APMPG) merawat tanaman porang di Desa Handapherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (17/1/2020). Menurut para petani, permintaan umbi porang untuk industri belum terpenuhi, petani hanya mampu memenuhi 15-20 persen dari 10 juta ton permintaan porang per tahun untuk satu industri, sehingga petani porang Galuh memberdayakan petani muda untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif.
Foto: ADENG BUSTOMI/ANTARA
Seorang anggota Asosiasi Petani Milenial Porang Galuh (APMPG) merawat tanaman porang di Desa Handapherang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (17/1/2020). Menurut para petani, permintaan umbi porang untuk industri belum terpenuhi, petani hanya mampu memenuhi 15-20 persen dari 10 juta ton permintaan porang per tahun untuk satu industri, sehingga petani porang Galuh memberdayakan petani muda untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Rahmat Hidayat Djati mengapresiasi langkah Pemprov Jabar yang meluncurkan terobosan program petani milenial untuk mendukung revolusi 4.0 dibidang pertanian.

Oleh karena itu, Rahmat mengajak ribuan pemuda di Jawa Barat untuk andil dalam program ini. "Alam pertanian di Jabar ini adalah anugrah yang luar biasa, untuknya ayo manfaatkan dan gabung karena saat ini dicari 5000 anak muda Jawa Barat yang mau Bela Negara dengan menjadi petani 4.0," ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (28/1).

Rahmat yang juga ketua Panca Marga (PPM) Jawa Barat ini mengatakan,  Pemprov Jabar akan  memberikan pinjaman lahan serta modal, juga menjamin akan membeli hasil produksi pertanian ini."Tanah subur masing-masing dipinjamkan 2000 m2 dari Pemprov. Modal dari bank BJB dan hasil akan dibeli Agro Jabar," katanya.

Sementara untuk pendaftaran program ini, kata dia, akan mulai dibuka pada bulan Februari 2021 mendatang.  Menurutnya, agar bisa menjadi petani milenial ini anak muda di Jawa barat harus ikut mematuhi persyaratan, yaitu tinggal di desa. "Salah satu syaratnya menjadi petani siap live in di desa," katanya.

Rahmat menegaskan, pihaknya juga tengah mendorong rekrutmen  petani milenial pertahunnya minimal 1 juta petani milenial. Karena, lahan tidur di Jabar cukup banyak yang belum terkelola secara maksimal.

"Minat menjadi petani, peternak, pembudidaya ini harus kita terus dorong, dan di fasilitas yang mendidik dan mensejahterakan, demi terciptanya swasembada pangan, kalau  masyarakat Jabar bisa swasembada pangan maka otomatis akan memperkuat ketahanan pangan nasional," paparnya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement