REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, merespons Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan kesiapannya untuk mendukung promosi Candi Borobudur bagi pusat kegiatan keagamaan umat Buddha seluruh dunia. Bagi Ganjar Borobudur miliki potensi yang besar sebagai rumah ibadah umat Buddha.
Menurut Ganjar, hal yang sama sebenarnya juga sudah menjadi gagasannya, sejak awal periode jabatannya memimpin Provinsi Jawa Tengah. "Bahkan, itu juga pernah saya sampaikan kepada Wakil Presiden (Wapres), Budiono, saat itu," ungkapnya, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (30/1).
Hanya saja, lanjutnya, perihal gagasan yang pernah disampaikannya pada momentum peringatan Waisak tersebut memang belum direspons oleh Pemerintah, sebelum akhirnya dibuka kembali oleh Menag. Karena itu, Gubernur pun juga sepakat dengan inisiatif Menag yang mendukung Candi Borobudur jadi pusat ibadah umat Budha dunia tersebut.
"Tentunya ini berita yang menggembirakan," katanya.
Gubernur juga menyampaikan, potensi menjadikan Borobudur sebagai rumah ibadah Buddha dunia sangat besar. Seperti yang pernah dibicarakannya dengan para Dante dan orang-orang yang aktif di organisasi agama Buddha.
Dari pembicaraan itu, diketahui ada sekitar 500 juta umat Buddha dunia yang sangat aktif. Maka kalau itu bisa dilakukan, maka sebenarnya potensinya sangat besar.
Apalagi bagi kalangan umat Buddha dalam setahu minimal ada lima perayaan keagamaan. "Bayangkan saja, akan ada berapa juta orang yang berkunjung ke Borobudur dan itu bisa berkali-kali dalam setahun," tambahnya.
Dengan begitu, maka nilai religiusitas di kawasan candi peninggalan Buddha tersebut bakal semakin kuat. Juga dari sisi pergaulan antar agama dan pergaulan dengan masyarakat internasional.
Tentu akan banyak sekali manfaatnya. "Pada prinsipnya, saya sangat mendukung keinginan Menteri Agama RI trrsebut," tegasnya.
Meski begitu, Ganjar juga berharap Menag merangkul semua pihak yang berkepentingan untuk berkomunikasi. Baiknya antar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) diajak duduk bareng dan saling mendukung.
Hal itu dipandang perlu agar masyarakat menjadi paham akan diarahkan ke mana. "Saya kira langkah-langkahnya harus disiapkan dengan baik dan kelompok masyarakat yang ada di sana harus diajak bicara agar bisa saling memahami," tabahnya.
Sebelumnya, Menag, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan mendukung promosi Candi Borobudur sebagai Pusat Kegiatan Keagamaan umat Buddha di dunia. Menag pun menegaskan siap memfasilitasi umat Buddha untuk mewujudkan hal itu.