REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan, klaster keluarga masih mendominasi penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung. Selain itu, sektor perkantoran masih berpotensi menyumbang kasus penyebaran Covid-19 yang tinggi.
"566 (kasus klaster keluarga), masih keluarga dan antisipasi juga perkantoran," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara saat dihubungi, Ahad (31/1).
Ia melanjutkan, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Kota Bandung masih naik turun dan masih terjadi di masyarakat. Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Ahyani mengatakan, jumlah kasus kumulatif Covid-19 di Kota Bandung hingga Sabtu (30/1) kemarin mencapai 9.075 sedangkan kasus aktif mencapai 1.622 kasus. Sementara itu, kasus sembuh 7.266 dan meninggal dunia 187 kasus."Angka kematian 2,06 persen dan angka kesembuhan mencapai 80,07 persen," ungkap dia.
Ia menuturkan, total kontak erat pasien positif Covid-19 sebanyak 19.345 sedangkan yang masih dipantau sebanyak 800 orang. Sementara itu, total suspek 15.057 kasus dan yang dipantau 1.420 kasus.
Ahyani menambahkan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya di fasilitas kesehatan terus berlangsung hingga April mendatang. Ia mengatakan jumlah yang sudah disuntik vaksin Covid-19 pada dosis pertama sebanyak 15.403 dan dosis kedua sebanyak 1.079.