Senin 01 Feb 2021 04:16 WIB

Tahun Ini NTB Targetkan Produksi Jagung 2,6 Juta Ton

Dinas akan mengandalkan petugas penyuluh pertanian lapangan

Petani menjemur jagung seusai panen di desa Ta kempo dompu, NTB
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Petani menjemur jagung seusai panen di desa Ta kempo dompu, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM--Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat menargetkan produksi jagung pada musim tanam 2021 sebanyak 2,6 juta ton dengan luas areal tanam mencapai 345 ribu hektare yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa."Target produksi pada musim tanam 2021 hampir sama dengan musim tanam tahun sebelumnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB Husnul Fauzidi Mataram, Ahad (31/1).

Ia mengatakan strategi yang dilakukan untuk mencapai target produksi adalah dengan mengandalkan para penyuluh pertanian lapangan untuk memberikan pendampingan kepada para petani sejak mulai dari tanam, kemudian proses pemupukan dan pemeliharaan hingga panen.

Para penyuluh pertanian lapangan juga diharapkan mampu mengimplementasikan program Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dalam rangka peningkatan produksi pertanian tanaman pangan.

"Penyuluh merupakan sumber daya manusia yang menjadi garda terdepan dalam memberikan pendampingan kepada petani terkait program peningkatan produksi hasil pertanian," ujarnya.

Menurut Husnul, para petani masih tetap termotivasi untuk menanam jagung karena keuntungan yang diperoleh. Hal itu dibuktikan dengan harga jagung pipilan kering sebesar Rp3.500 per kilogram pada musim tanam 2020.

Pembelian jagung hasil produksi petani juga tetap berjalan bagus selama pandemi COVID-19 karena pabrik pakan ternak tetap membutuhkan pasokan bahan baku. "Kalau dihitung-hitung, total perputaran uang dari jagung pada musim tanam 2020 mencapai Rp 9,1 triliun dengan asumsi harga rata-rata Rp3.500 dikali produksi sebanyak 2,6 juta ton," kata Husnul.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement