Rabu 03 Feb 2021 07:40 WIB

Ingin Terhindar dari Toksik Digital? Ikuti Langkah Berikut

Sepertiga penduduk Inggris kurang senang terhadap kesehatan digital mereka.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Cara untuk menghindari toksik digital (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Cara untuk menghindari toksik digital (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama pandemi Covid-19, banyak orang semakin lengket dengan gawainya. Hubungan seseorang yang sangat tidak bisa lepas dari perangkat digitalnya bisa menimbulkan toksik digital.

Menurut penelitian yang dirilis oleh Microsoft Windows pada akhir tahun lalu, hampir sepertiga penduduk Inggris merasa kurang senang dengan kesehatan digital mereka. Hal itu tidak mengherankan, mengingat penelitian juga menemukan, seperempat orang Inggris mengatakan hari kerja mereka lebih lama pada tahun lalu.

Sebanyak satu dari lima mengatakan bekerja dan bermain telah biasa menjadi satu. Hampir seperempatnya mengaku sering memeriksa perangkat digital pada tengah malam. 

Lantas, bagaimana cara agar bisa menjaga kesehatan mental sambil tetap bisa menghabiskan waktu digital dengan bijak? Psikoterapis dan penulis, Zoe Aston, (@yourmentalhealthworkout) memberikan beberapa saran praktis tentang menetapkan batasan digital, mengelola gangguan, dan bijak digital, seperti dilansir di Belfasttelegraph, Rabu (3/2).

Definisi kesehatan digital yang digunakan adalah memiliki keadaan kesejahteraan yang seimbang dan efektif dalam hubungan orang dengan teknologi. Zoe mengatakan, ada cara untuk menciptakan kembali batasan digital dalam kehidupan sehari-hari, beberapa di antaranya seperti berikut ini:

1. Pisahkan ruang profesional dari ruang pribadi

Jadi, jika bekerja di ruang tamu, cobalah untuk tidak berlama-lama di sofa. Begitu juga jika bekerja dari kamar tidur.

2. Tidak sepenuhnya luring

Tak perlu menjadi terlalu sibuk sepanjang waktu. Jangan abaikan makanan, olahraga, dan pandai-pandailah menemukan keseimbangan. Karena itu, tetap penting untuk mengetahui batasan daring, misalnya tidak akan menerima surel setelah pukul 18.00. Namun batasan setiap orang akan sedikit berbeda.

2. Gunakan teknologi secara kreatif

Menurut penelitian Microsoft, lebih dari 40 persen populasi orang menemukan minat, keterampilan, hasrat, atau hobi baru pada 2020 dengan bantuan teknologi. Sebanyak 60 persen mengeksplorasi sisi kreatif. Hal ini dapar membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Zoe mengatakan salah satu hal yang berkontribusi terhadap kelelahan (bekerja dari rumah) adalah kurangnya motivasi dan inspirasi yang dibutuhkan otak. "Kami terprogram untuk terinspirasi, dan sangat sedikit yang terjadi tahun ini. Tidak ada komunitas dan tidak ada inspirasi," kata Zoe. 

Jadi, ini semua tentang penggunaan beberapa alat dan sumber daya digital untuk mengakses bagian teknologi sehat dan menghindari kehabisan tenaga di semua area.

4. Fokus pada harga diri

Pernah bertanya-tanya mengapa bekerja lembur untuk menyelesaikan sesuatu yang bisa diselesaikan dengan mudah besok? Salah satu hal yang terjadi ketika orang mulai bekerja dari rumah adalah kehilangan kesempatan untuk memuji orang lain dan merasa cukup baik tentang dirinya sendiri.

Di balik itu, orang-orang mulai merasa bersalah dan khawatir tentang apakah mereka sudah berbuat cukup atau bekerja cukup keras. Tetapi tetaplah percaya diri dan selalu evaluasi diri.

Semuanya bekerja keras dengan sangat baik dan menetapkan batasan serta daftar tugas yang harus dilakukan. Namun pada akhirnya, melakukan hal-hal baik untuk diri sendiri dapat membantu merasa cukup baik tentang diri sendiri. Jadi, saran terbaik juga adalah fokus pada harga diri.

 

https://m.belfasttelegraph.co.uk/entertainment/film-tv/news/kylie-jenner-and-travis-scott-wish-daughter-stormi-happy-third-birthday-40040392.html

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement