REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Pelatih Juventus Andrea Pirlo mengatakan tim yang mengalahkan Inter Milan 2-1 pada leg pertama semifinal Copa Italia, di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (3/2) dini hari WIB merupakan Juventus yang sebenarnya. Ia mengeklaim ini bukan Juventus seperti yang dikalahkan Inter 0-2 16 hari lalu di Serie A Italia.
Bianconeri merespons gol Lautaro Martinez dengan membalas dua gol melalui Cristiano Ronaldo. Ashley Young menarik kaos Juan Cuadrado di area terlarang yang mengakibatkan Inter dijatuhi penalti. Ronaldo yang mengambil eksekusi, melakukan tugadnya dengan baik untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Pemain Internasional Portugal tersebut mencetak gol kemenangan akibat kesalahan pertahanan Inter sebelum jeda. Dan skor tersebut bertahan hingga pertandingan berakhir.
“Kami bukan diri kami sendiri seperti saat melawan Inter di liga, itu kesalahan, tapi itu juga pelajaran berharga dan kami memperbaiki kesalahan yang dibuat dalam pertandingan itu,” kata Pirlo kepada RAI Sport dilansir dari Football Italia.
Pirlo meyakini jika konsentrasi tetap terjaga sepanjang pertandingan akan sulit bagi siapapun melawan Ronaldo dan kawan-kawan. Itu karena seluruh pemain mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh Juventus bersama pemain-pemain topnya.
“Tidak mudah mempertahankan intensitas ini saat bermain hampir setiap hari. Saya melihat reaksi yang luar biasa setelah tertinggal,” kata sosok yang pernah jadi pemain Inter ini menambahkan.
Pirlo mengistirahatkan dua pemain senior di lini belakang yaitu Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini. Posisi mereka digantikan Merih Demiral dan Matthijs de Ligt. Namun bagi Pirlo tak ada bedanya siapa yang bermain.
Pirlo juga menyadari Ronaldo tak senang diganti. Tetapi itu penting dilakukan guna memberikan dia waktu istirahat agar fit di pertandingan Serie A. Ia mengatakan timnya dikaruniai pemain bermental juara karena itu Pirlo ingin mengelola mereka dengan tepat.
Pirlo menambahkan, permainan Juventus ketika mengalahkan Napoli di Piala Super Italia merupakan kebangkitan timnya dari performa yang kurang bagus di awal musim. Di laga tersebut, Juventus menang 2-0 sekaligus menjadi tropi pertama Pirlo sebagai pelatih Juventus.
“Itu adalah pertandingan yang fundamental, karena menyalakan api kami lagi dan mengangkat trofi itu membuat kami sadar bahwa kami kuat dan dapat bersaing untuk setiap tujuan,” kata dia menegaskan.