REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan jawaban dari masyarakat untuk mendapatkan layanan perbankan berlandaskan prinsip syariah. Bank Syariah Indonesia merupakan hasil merger tiga bank syariah milik BUMN.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan masyarakat mendambakan produk keuangan syariah yang lebih murah, kualitas lebih bagus, dan pelayanan yang nyaman. “Itu semua hanya bisa dilakukan kalau kita punya bank syariah. Ini raksasa yang hadir menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya saat acara Index Debut Bank Syariah Indonesia, Kamis (4/2).
Menurutnya selama ini tantangan pemerintah bisa menjangkau masyarakat mengenai informasi produk keuangan yang besar berbasis prinsip syariah. “Bank Syariah Indonesia sudah ditunggu masyarakat. Kita memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia dan prinsip syariah merupakan prinsip produk yang ditunggu-tunggu,” ucapnya.
Tak hanya dari segi kualitas pelayanan, berdirinya bank dengan aset gigantik ini juga mendorong Bank Syariah Indonesia menjadi bank syariah terbesar baik di Indonesia maupun seluruh dunia. Di Indonesia, Bank Syariah Indonesia bertengger peringkat tujuh sebagai bank dengan aset terbesar.
"Masih banyak yang kita lakukan untuk masuk 10 besar di dunia, untuk jadi peringkat tujuh di Indonesia belum cukup. Maka kita berikan semangat dan ini yang harus kita lakukan," ucapnya.