REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, upaya pemerintah menambah jumlah tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 terbukti efektif menurunkan angka keterisian tempat tidur pasien atau bed occupancy rate (BOR).
“Namun kita tidak berpuas diri dalam keadaan menurunnya keterisian tempat tidur ini, mengingat kasus aktif harian belum menurun, hanya menunjukan pelandaian,” kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta.
Wiku menjelaskan, pada tren keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional, terjadi penurunan persentase keterisian secara drastis sejak awal penerapan PPKM hingga 31 Januari.
Satgas mencatat selisih penurunan tempat tidur ruang isolasi pada dua minggu pertama Januari sebesar 0,72 persen. Sedangkan setelah pelaksanaan PPKM selama dua minggu terjadi selisih penurunan sebesar 8,1 persen.
Namun tren keterisian tempat tidur di ruang ICU menunjukan tren yang berbeda. Tingkat keterisian tempat tidur di ruang ICU sempat mengalami peningkatan yang cukup tajam pada satu minggu pertama pelaksanaan PPKM. Namun kemudian terjadi penurunan secara perlahan di minggu kedua.
Wiku mengatakan, peningkatan tajam keterisian tempat tidur di ruang ICU terjadi pada hari kesembilan pelaksanaan pembatasan kegiatan yakni mencapai 69,19 persen. Dan menurun pada akhir minggu kedua periode PPKM sebesar 6,23 persen menjadi di angka 62,96 persen.