Jumat 05 Feb 2021 18:22 WIB

Penularan Covid-19 di Bandung Masih Tinggi

Keterisian RS di Kota Bandung menurun ke 65 persen.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Warga melintasi spanduk sosialisasi protokol kesehatan pandemi COVID-19 di kawasan pemukiman Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Pemerintah kembali berencana menerapkan optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan pendekatan tingkat lokal mulai dari RT, RW, kampung hingga desa guna efektivitas dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.
Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA
Warga melintasi spanduk sosialisasi protokol kesehatan pandemi COVID-19 di kawasan pemukiman Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021). Pemerintah kembali berencana menerapkan optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan pendekatan tingkat lokal mulai dari RT, RW, kampung hingga desa guna efektivitas dalam memutus mata rantai penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengatakan penularan atau positivity rate Covid-19 masih tinggi di Kota Bandung sebesar 19,06 persen. Positivity rate Kota Bandung namun relatif mengalami perbaikan dibandingkan dua pekan sebelumnya.

"Angka positivity rate masih tinggi standar WHO yang ketahui di angka 5 persen kalau kita di angka 19,06 walaupun dibandingkan dua minggu lalu lebih baik," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna di Balai Kota Bandung, Jumat (5/2).

Baca Juga

Ia mengatakan, penularan Covid-19 di Kota Bandung mengalami percepatan. Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker harus terus ditingkatkan termasuk menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

"Harus terbangun kesadaran tanggung jawab masing-masing, terlebih belum ada giliran divaksin. Kedisiplinan dam vaksin akan lebih baik," ujarnya. Saat ini, tingkat kewaspadaan di Kota Bandung masih berada di zona oranye.

Ema menyebut kasus kumulatif Covid-19 di Bandung mengalami peningkatan dari 22 Januari hingga Kamis (4/2) kemarin sebanyak 1.943 kasus dengan total kasus 9.757 kasus. Selain itu, kasus kematian akibat Covid-19 meningkat dari 168 orang menjadi 202 orang.

Di tengah penularan Covid-19 yang masih tinggi dan tingkat kematian yang meningkat, Ema mengaku tingkat kesembuhan pasien yang terpapar Covid-19 mengalami peningkatan. Tercatat, dari 22 Januari hingga 4 Februari pasien yang sembuh bertambah 2.206 dengan total pasien sembuh 8.452 orang.

"Kabar baik bahwa Covid-19 dengan disiplin dan sebagian bisa sembuh. Persentase kesembuhan di atas nasional dan provinsi dan yang aktif terjadi penurunan signifikan," katanya.

Ema menambahkan, keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit mengalami penurunan dari 75,95 persen menjadi 65,33 persen karena penambahan tempat tidur. Ia berharap agar kondisi tersebut terus membaik mencapai jumlah ideal yang direkomendasikan WHO 60 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement