Senin 08 Feb 2021 13:15 WIB

In Picture: Bandara Banyuwangi Kembali Ditutup Pagi Ini

Bandara Banyuwangi kembali ditutup untuk hindari dampak abu vulklanik Gunung Raung..

Red: Mohamad Amin Madani

Mesin pesawat ditutup untuk menghindari abu vulkanik Gunung Raung, di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (8/2/2021). Aktivitas penerbangan Bandara Banyuwangi kembali ditutup pada pukul 08.00 WIB karena dampak sebaran abu vulkanik Gunung Raung, setelah sebelumnya sempat dibuka. (FOTO : ANTARA/Budi Candra Setya)

Pilot bersama pemangku kebijakan Bandara memberikan penjelasan kepada calon penumpang di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (8/2/2021). Aktivitas penerbangan Bandara Banyuwangi kembali ditutup pada pukul 08.00 WIB karena dampak sebaran abu vulkanik Gunung Raung, setelah sebelumnya sempat dibuka (FOTO : ANTARA/Budi Candra Setya)

Calon penumpang menunggu informasi penerbangan di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (7/2/2021). PT Angkasa Pura II kantor cabang Banyuwangi mengonfirmasikan penutupan bandara karena adanya sebaran abu vulkanik Gunung Raung yang dinilai berisiko bagi penerbangan. (FOTO : Antara/Putra )

Calon penumpang melihat jadwal penerbangan yang dibatalkan dampak sebaran abu vulkanik Gunung Raung di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (7/2/2021). PT Angkasa Pura II kantor cabang Banyuwangi mengonfirmasikan penutupan bandara karena adanya sebaran abu vulkanik Gunung Raung yang dinilai berisiko bagi penerbangan. (FOTO : ANTARA/Putra)

Foto Gunung Raung terlihat dari Desa Gunung Malang, Sumberjambe, Jember, Jawa Timur, pada Jumat (29/1) lalu. (FOTO : ANTARA/Seno)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Mesin pesawat ditutup untuk menghindari abu vulkanik Gunung Raung, di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (8/2/2021).

Aktivitas penerbangan Bandara Banyuwangi kembali ditutup pada pukul 08.00 WIB karena dampak sebaran abu vulkanik Gunung Raung, setelah sebelumnya sempat dibuka.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement