Selasa 09 Feb 2021 06:36 WIB

Soal Evolusi, Pigai: Isinya Rasis, Tapi Abu Janda Bertanya

Natalius Pigai mengaku Abu Janda yang idolakan Hendropriyono minta bertemu dengannya.

Rep: Erik PP/Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Natalius Pigai (kiri), Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Permadi Arya atau Abu Janda (kanan) bertemu di Jakarta pada Senin (8/2).
Foto: istimewa
Natalius Pigai (kiri), Sufmi Dasco Ahmad (tengah), dan Permadi Arya atau Abu Janda (kanan) bertemu di Jakarta pada Senin (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai bertemu dengan aktivis media sosial Permadi Arya alias Abu Janda di salah satu rumah makan di Jakarta, Senin (8/1). Pertemuan tersebut difasilitasi Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.

Gara-gara cicitan di akun Twitter, @permadiaktivis1, tentang evolusi kepada Pigai, Abu Janda dilaporkan oleh pengurus DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke Bareskrim Polri. Ternyata, Pigai dan Abu Janda sudah berdamai.

Pigai pun mengunggah pertemuan dengan Abu Janda di akun @NataliusPigai2. Pigai mengaku, bukan ia yang melaporkan Abu Janda ke polisi. Dia pun menganggap Pigai hanya bertanya soal penyebutan kata 'evolusi', sehingga tidak menjadi soal.

"Dalam hukum pidana, objeknya harus jelas. Abu Janda bertanya, evolusi selesai belum? Memang isinya rasis, tapi 'bertanya'. Itu tidak mungkin ada delik hukum. Beliau yang minta bertemu. Saya pemimpin dan intelektual yang sangat rasional dan tidak mungkin saya tolak untuk menerimanya. Apalagi, saya bukan pelapor!" kata Pigai lewat akun Twitter-nya, Senin malam WIB. Republika sudah meminta izin untuk mengutip cicitan tersebut.

Di status satunya, Pigai mengaku, tidak pernah ada keinginan untuk menjebloskan seseorang ke penjara. Karena itu, ia tidak masalah jika harus bertemu dengan Abu Janda yang menyerangnya di Twitter.

"Saya hanya lilin kecil di lorong kegelapan! Saya tahu, itu risiko sebagai pekerja kemanusiaan karena itu saya tidak pernah terpikirkan untuk memenjarakan atau melaporkan. Untuk dan atas nama pribadi, saya sendiri perbolehkan Anda untuk bertemu," kata Pigai.

Usai menjalani pemeriksaan penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri di Gedung Awaloedin Djamin Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/2), Abu Janda membantah telah melakukan tindakan rasisme terhadap Pigai. Abu Janda mengklarifikasi, cicitannya ditujukan untuk membela mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) AM Hendropriyono yang disebutnya telah dihina oleh Pigai.

"Ketika saya bikin tweet itu dalam konteks saya membela Pak Jenderal, menjelaskan kapasitas Pak Jenderal. Jadi, ketika saya pakai kata evolusi sebelum kata evolusi ada kata kapasitas jadi saya dalam konteks menanyakan Natalius Pigai. 'Sudah selesai belum kapasitas berpikir kau?' ucap Abu Janda menjelaskan kronologi status yang bermasalah tersebut.

Saat ditanya apa hubungan dirinya dengan Hendropriyono, Abu Janda mengaku, tidak kenal dekat secara pribadi. Namun, ia mengaku, pernah bertemu dengan AM Hendropriyono lebih sekali di acara Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Adapun ketua umum PKPI adalah Diaz Hendropriyono yang merupakan putra Hendropriyono sekaligus staf khusus presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak hanya itu, Abu Janda mengaku sangat mengagumi Hendropriyono.

"Makanya aku bereaktif terhadap hinaan Natalius Pigai Kepada Pak Jenderal (AM Hendropriyono), itu karena itu karena saya kagum kepada beliau," kata Abu Janda yang pernah menulis di akun Instagram miliknya dengan menyebut Hendropriyono sebagai 'ayah'.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement