REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dewan Keamanan PBB gagal menyetujui deklarasi bersama tentang perang Suriah pada Selasa (9/2). Perpecahan di internal Dewan Keamanan dinilai bakal menyulitkan proses perdamaian Suriah.
Para diplomat yang mengetahui pertemuan Dewan Keamanan mengungkapkan deklarasi gagal disetujui karena Rusia membuat tuntutan yang tak dapat diterima Barat. "Rusia meminta terlalu banyak," kata salah seorang diplomat, dikutip laman Aljazirah. Dalam konflik Suriah, Rusia merupakan sekutu utama kubu pemerintah.
Utusan Estonia untuk PBB Sven Jurgenson menyesali kurangnya kemajuan dalam proses internal Dewan Keamanan untuk menyelesaikan konflik Suriah. "Tujuannya bukan untuk membuat klub debat, tapi untuk memberi orang Suriah jalan keluar dari konflik yang telah berlangsung selama 10 tahun. Jelas bagi semua orang bahwa Pemerintah Suriah baru saja memanfaatkan pertemuan ini untuk menunda rekonsiliasi yang nyata," katanya, menurut salinan pidatonya yang dirilis setelah pertemuan.