Kamis 11 Feb 2021 01:27 WIB

China Minta AS Undang WHO Selidiki Covid-19

WHO menyebut virus penyebab Covid-19 bukan berasal dari laboratorium di Wuhan

Red: Nur Aini
Seorang jurnalis mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan pada Konferensi Pers Studi Bersama WHO-China yang diadakan di akhir misi Organisasi Kesehatan Dunia di Wuhan, China, Selasa, 9 Februari 2021.
Foto: AP/Ng Han Guan
Seorang jurnalis mengangkat tangannya untuk mengajukan pertanyaan pada Konferensi Pers Studi Bersama WHO-China yang diadakan di akhir misi Organisasi Kesehatan Dunia di Wuhan, China, Selasa, 9 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, WUHAN -- Usai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelesaikan penyelidikan di Kota Wuhan, China, untuk mengetahui asal mula Covid-19, kini giliran China yang meminta Amerika Serikat (AS) mengundang badan kesehatan tersebut melakukan hal yang sama di negara itu.

"Kami berharap bahwa pihak AS, sebagaimana China, dapat menjunjung sikap yang terbuka dan transparan, serta dapat mengundang pakar WHO ke AS untuk melaksanakan penelitian dan inspeksi penelusuran asal muasal," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Rabu (10/2).

Baca Juga

Asal muasal pandemi Covid-19, yang pertama kali dilaporkan muncul di Wuhan pada akhir 2019, telah menjadi bahan politisasi, dengan China mengemukakan ide bahwa virus SARS-Cov-2 berasal dari luar wilayahnya.

Tim WHO menyampaikan penemuan penyelidikan Wuhan dalam konferensi pers pada Selasa (9/2), yang kesimpulannya yakni virus penyebab Covid-19 bukan berasal dari laboratorium di Wuhan, dan bahwa kelelawar masih menjadi kemungkinan asal virus itu.

Pejabat Media di Gedung Putih, Jen Psaki, menyebut bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden tidak terlibat dalam "rencana dan pelaksanaan" dari penyelidikan WHO serta ingin menjalankan kajian independen atas penemuan badan itu dan data yang mendasarinya.

"AS memeriksa data WHO secara independen? Semestinya WHO yang mengkaji data AS," kata Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times, tabloid yang dijalankan oleh Surat Kabar People's Daily dari Partai Komunis China, dalam media sosial Weibo.

"Apakah kita semua salah dengar, atau memang juru bicara ini tak tahu malu?" kata dia menambahkan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement