Kamis 11 Feb 2021 08:45 WIB

AS Bentuk Satgas Baru untuk Tinjau Hubungan dengan China

Gugus tugas China yang baru akan dibentuk di Pentagon.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) sedang melakukan peninjauan komprehensif atas posisi strategisnya melawan China. Dalam kunjungan pertamanya ke Departemen Pertahanan pada Rabu (10/2), Presiden AS Joe Biden mengatakan, gugus tugas China yang baru akan dibentuk di Pentagon. 

"Ini untuk melihat strategi dan konsep operasional kami, teknologi dan postur kekuatan dan banyak lagi. Kita perlu memenuhi tantangan yang semakin besar yang ditimbulkan oleh China dan menjaga perdamaian serta mempertahankan kepentingan kita di Indo-Pasifik dan global,” kata Biden, dilansir Aljazirah, Kamis (11/2). 

Baca Juga

Satuan tugas (Satgas) tersebut terdiri dari 15 pejabat sipil dan militer yang belum disebutkan namanya. Satgas akan dipimpin oleh mantan penasihat keamanan nasional untuk Biden yang ditugaskan ke staf Austin, Ely Ratner. 

“Ini akan membutuhkan upaya seluruh pemerintah, kerjasama bipartisan di Kongres dan aliansi dan kemitraan yang kuat. Begitulah cara kami menghadapi tantangan China dan memastikan rakyat Amerika memenangkan persaingan di masa depan," kata Biden.

Sejak menjabat pada 20 Januari, Biden dan timnya telah menempatkan penekanan baru untuk mengatasi tantangan strategis AS dari persaingan dengan China. Ketegangan antara China dan AS meningkat di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Pentagon mulai mengalihkan fokus dan sumber daya ke Pasifik.

Dua kelompok angkatan laut AS melakukan latihan gabungan di Laut China Selatan pada pekan ini. Latihan itu dilakukan beberapa hari setelah China mengutuk pelayaran kapal perusak USS John S McCain di dekat Kepulauan Paracel yang dikuasai China. Dalam sebuah pernyataan, China menyebut AS melakukan "operasi kebebasan navigasi". 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement