Sabtu 13 Feb 2021 13:29 WIB

Puasa Rajab atau Valentine Day?

Bagi umat Islam, setiap memasuki bulan Rajab maka disunnahkan untuk melakukan puasa.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Puasa Rajab atau Valentine Day?. Puasa Rajab.
Foto: republika
Puasa Rajab atau Valentine Day?. Puasa Rajab.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dihormati bahkan disebut sebagai Asyhurul Hurum. Pada bulan ini, Allah SWT bahkan melarang hambah-Nya berperang ataupun berburu. Selain Rajab, tiga bulan lainnya adalah Muharrom, Dzulqodah,dan Zulhijah. 

Allah berfirman :

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah: 36).

Pada tahun ini, bulan Rajab jatuh pada bulan Februari. Februari disebut-sebut sebagai bulan kasih sayang karena terdapat perayaan hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. 

Bagi umat Islam, setiap memasuki bulan Rajab maka disunnahkan untuk melakukan puasa. Sekurang-kurangnya puasa satu hari pada bulan rajab.

Sedangkan peringatan hari Valentine sendiri bukanlah tradisi bagi umat Islam. Jangan sampai karena disebut sebagai hari kasih sayang, umat Islam menjadi terpedaya.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

"Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” (HR. Abu Dawud dan Hasan).

Umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa Rajab. Puasa Rajab dapat dilakukan pada awal bulan, tengah bulan, ataupun akhir bulan. Jika ingin melakukan di awal bulan, maka 1 Rajab jatuh pada 13 Februari 2021. 

Almarhum KH. Maimoen Zubair dalam ceramahnya mengatakan, Puasa Rajab baiknya dilakukan selama 10 hari. Namun jika tidak bisa, maka puasa pada tanggal 10 Rajab, jika bisa dua hari maka puasa pada 1 Rajab dan 10 Rajab.

"Kalau tidak kuat, puasalah tanggal 10 saja, kalau kuatnya dua hari puasalah tanggal 1 dan tanggal 10, ini baik bulan Rajab kita puasa," ujar Alm. KH. Maimoen Zubair dalam salah satu ceramahnya.

Menurut Kyai Maimoen, karena pada tanggal 10 itu di malam Jumat di mana Siti Aminah (ibunda Nabi Muhammad) berkumpul dengan Abdullah dan turunnya Nur Muhammad SAW.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement