REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong sudah berjalan di beberapa rukun warga (RW) pascakasus aktif melonjak signifikan. Namun, pengusulan pemberlakuan PSBM ke tingkat satgas Kota Bandung masih dalam proses pengumpulan berkas dan administrasi.
Kecamatan Coblong sempat berada di urutan pertama penyumbang tertinggi kasus positif aktif sebanyak 77 orang. Namun hingga Sabtu (13/1) kemarin kasus positif aktif menurun menjadi 54 dan berada di urutan ke enam. Kecamatan yang naik menjadi urutan pertama Kecamatan Lengkong.
"Udah jalan (PSBM) di RW 4, RW 5 dan RW 12 Kelurahan Dago," ujar Camat Coblong, Krinda Hamidipradja saat dihubungi, Ahad (14/2). Di lapangan, ia menuturkan, posko di tingkat RW sudah berjalan termasuk imbauan-imbauan yang disosialisasikan kepada masyarakat setempat.
Selanjutnya, portal atau pembatas jalan dan gang sudah berjalan membatasi kegiatan masyarakat. Termasuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19.
"Buka tutup portal RT-RW dan kawasan sementara, dijaga oleh linmas bergiliran, sesuai jadwal," katanya.
Camat Coblong menambahkan, beberapa instansi dan lembaga seperti dari kepolisian sudah mengecek kondisi persiapan PSBM di Kelurahan Dago. Sementara itu, kebijakan PSBM tingkat RT dan RW yang harus diusulkan ke Satgas Kota Bandung sedang dalam proses pengumpulan dokumen administrasi.
"Disiapkan data-data, misal jumlah KK, tim siapa saja. Harus disiapkan di lapangan," katanya. Jika data dan lampiran sudah lengkap maka akan segera dikirim ke Satgas Kota Bandung.