REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengalokasikan dana sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini. Adapun alokasi tersebut untuk mengembangkan tiga rencana aksi korporasi anorganik antara lain pendirian teknologi finansial (tekfin) KPR, pendirian asuransi jiwa, dan pendirian manajer investasi.
Direktur BTN Setiyo Wibowo mengatakan selama ini perseroan cukup agresif menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan produk bundling asuransi jiwa. Perseroan berharapnya produk asuransi jiwa juga berasal dari grup BTN.
“Untuk aksi korporasi kami sudah mengajukan, dana yang akan kami sediakan itu sekitar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun. Nantinya proses pendirian dapat melalui akuisisi atau pendirian instansi baru,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Senin (15/2).
Setiyo menjelaskan nantinya pendirian tekfin, perseroan akan melakukan joint venture. Diharapkan tekfin tersebut tetap akan masuk dalam ekosistem KPR, sehingga menopang kerja operasional BTN.