Selasa 16 Feb 2021 18:00 WIB

Wasiat-Wasiat Rasulullah SAW Beberapa Hari Jelang Wafat

Rasulullah menyampaikan sejumlah wasiat jelang wafat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah menyampaikan sejumlah wasiat jelang wafat. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: republika
Rasulullah menyampaikan sejumlah wasiat jelang wafat. Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW menyampaikan beberapa wasiat menjelang wafatnya.

Hal ini merupakan bentuk kasih sayangnya kepada umatnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat At-Taubah ayat ke-128:  

Baca Juga

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ  "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."

Wasiat pertama Rasulullah SAW sebelum wafat yaitu tentang kelompok Anshar. Disampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat mencintai Anshar sehingga berharap menjadi salah satu bagian dari mereka.

Beberapa hari sebelum wafat, Nabi SAW bersabda: "Wahai seluruh kaum Muhajirin, tetaplah kalian berbuat baik terhadap kaum Anshar, karena jumlah kalian terus bertambah, sedang tidaklah bertambah kecuali sebagaimana keadaan mereka pada hari ini."

أوصيكم بالأنصار، فإنهم كرشي وعيبتي (بطانتي وخاصتي)، وقد قضوا الذي عليهم، وبقي الذي لهم، فاقبلوا من محسنهم، وتجاوزوا عن مسيئهم

"Sesungguhnya kaum Anshar adalah pembelaku dan tempat menjaga rahasiaku yang aku berlindung kepadanya. Maka berbuat baiklah kepada siapa saja di antara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja di antara mereka yang melakukan kesalahan." Kemudian Rasulullah turun dari mimbar lalu masuk ke rumahnya sementara sakitnya semakin kritis hingga kemudian wafat.

Kedua, Nabi Muhammad SAW berwasiat agar selalu berprasangka baik kepada Allah SWT. Dari Jabir RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda: 

لا يموتن أحدكم إلا وهو يحسن الظن بالله عز وجل "Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah." (HR Muslim). 

Adapun ketika sudah mendekati ajal, maka hendaknya... 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement