REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A, Febrianto Adi Saputro
Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta berencana melakukan vaksinasi Covid-19 tahap dua. Dari jumlah sasaran penerima sebanyak 3,4 juta orang, di antaranya adalah pedagang pasar hingga pengemudi ojek online (ojol).
"Kurang lebih (vaksinasi tahap dua) minggu depan ya," kata Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Dwi Oktavia di Jakarta, Senin (15/2).
Dwi menjelaskan, saat ini masih berlangsung proses pendataan terhadap calon penerima vaksin. Tahap dua ini penerimanya adalah pekerja di sektor pelayanan publik. Mulai dari anggota TNI-Polri, tokoh agama, ASN, layanan publik, pedagang pasar, hingga pengemudi ojol.
"Kalau total sementara dari berbagai unsur, tidak hanya dari pedagang, mungkin berkisar 3,4 juta orang penerima vaksin. Itu angka yang sifatnya masih proyeksi," kata Dwi.
Dwi menambahkan, pedagang yang akan divaksin itu tak hanya pedagang di pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Jaya. "Sepertinya sih semua. Baik yang di bawah PD Pasar Jaya maupun bukan," ujarnya.
Proses pendataan ataupun pendaftaran calon penerima vaksin, lanjut dia, dilakukan di instansi masing-masing. Adapun untuk pedagang pasar melalui asosiasi yang menaunginya.
Namun, ikhtiar pemerintah untuk melindungi pedagang pasar dan ojol lewat vaksinasi sepertinya tidak akan berjalan mulus. Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, contohnya mengaku enggan divaksin.
"Kalau saya tidak setuju divaksin. Saya takut. Masalahnya vaksin ini belum teruji. Ini menurut saya, ya," kata Faisal Maulana (25 tahun), pedagang kebaya di Blok B Pasar Tanah Abang, kepada Republika, Senin (15/2).
Faisal menjelaskan, ia enggan divaksin karena selama ini merima berbagai informasi yang menyebut vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia belum teruji. Efek sampingnya juga belum diketahui.
"Jadi masih belum jelas infonya itu," kata dia.
In Picture: Rencana Vaksinasi Covid-19 Bagi Pedagang Pasar Tanah Abang
Menurut Faisal, tak hanya dirinya seorang yang menolak divaksin. Sejumlah pedagang di sekitar tokonya juga enggan. Teman-teman yang lain juga kebanyakan tidak setuju.
"Itu pedagang yang sekitaran toko saya," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut dia, dirinya sudah didata oleh petugas sebagai penerima vaksin. "Tapi saya enggak bakal datang saat vaksinasinya" kata Faisal sembari tertawa kecil.
Senada, Desmawarni (57) yang juga pedagang di Pasar Tanah, mengaku takut divaksin. "Saya dan suami tidak mau divaksin. Masih takut. Banyak desas-desus soal efek sampingnya. Ada juga yang bilang tidak halal lah," ujar Desmawarni kepada Republika.
Desmawarni menambahkan, dirinya tidak mau divaksin karena mendapat informasi bahwa orang dengan darah tinggi dan punya penyakit tertentu tidak bisa divaksin.
Menurut dia, bukan hanya dirinya yang enggan divaksin. Sejumlah pedagang lain yang ada di sekitar tokonya juga menolak divaksin.
"Waktu itu sudah ada yang mendata. Tapi para pedagang nolak. 'Apaan si vaksin-vaksin'," kata perempuan yang berjualan pakaian di Blok G Pasar Tanah Abang itu.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, proses vaksinasi untuk sembilan ribu lebih pedagang di Pasar Tanah Abang akan dimulai besok, Rabu (17/2). Proses vaksinasi diperkirakan rampung dalam lima hingga enam hari ke depan.
"Untuk besok sesuai data yang masuk di kita, ada sembilan ribuan. Di tempat ini kami harapkan kelar lima sampai enam hari," kata Maxi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (16/2).
Berdasarkan data yang dihimpun dari PD Pasar Jaya, total pedagang pasar Tanah Abang yang akan divaksin sebanyak 9.791 orang. Proses vaksinasi besok akan dimulai pukul 07.00 WIB.
Pedagang yang akan divaksin, lanjut Maxi, diharuskan datang 30 menit sebelum jadwal vaksin masing-masing. Saat pelaksanaan, akan terdapat lima hingga 10 titik penyuntikan vaksin.
"Jadi ada 50 orang vaksinator besok," kata dia.
Maxi memperkirakan, besok alias hari pertama vaksinasi di Pasar Tanah Abang akan ada 1.500 hingga 2.000 pedagang yang divaksin. "Besok seribu sampai dua ribuan orang. Kalau yang belum sempat diskrining (tadi), besok bisa diskrining," kata dia.
Seperti diketahui, proses diskrining untuk menentukan kelayakan calon penerima vaksin sudah dilakukan di Pasar Tanah Abang. Sejumlah pedagang yang belum diskrining diberikan kesempatan untuk melaksanakannya besok.