REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pizza, hummus, kue kering, dan secangkir kopi ada di menu pada Selasa (16/2) untuk memikat warga Israel agar mendapatkan vaksinasi Covid-19. Bekerja sama dengan restoran lokal, Tel Aviv menawarkan makanan di dua pop-up pusat vaksinasi, dengan harapan dapat membujuk pihak-pihak yang tidak mau diinokulasi untuk mencoba.
Meskipun Israel memimpin dunia dalam kecepatan upaya vaksinasi, pihak berwenang masih memiliki kekhawatiran. Pemerintah Israel menaruh perhatian penyebaran dari orang-orang muda yang kurang rentan terhadap komplikasi virus korona yang berbahaya dan orang lain yang gelisah akan mendapatkan suntikan.
Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah pun menyediakan pizza, hummus, dan knafeh, makanan penutup Timur Tengah yang manis yang dibuat dengan kue filo, gratis untuk semua. Cara ini pun cukup menarik dengan membuat lusinan orang muncul.
Juru bicara pemerintahan kota Tel Aviv, Eytan Schwartz, mengatakan kota itu berharap makanan dan minuman yang ditawarkan di stasiun vaksinasi di dua pusat komunitas akan menciptakan suasana seperti keluarga. Cara ini diharapkan bisa untuk menarik warga yang ragu untuk menerima suntikan.
"Kami datang untuk divaksinasi, sampai sekarang kami khawatir tetapi karena pembatasan yang akan datang (terhadap orang-orang yang tidak divaksinasi) tidak banyak pilihan, dan juga sangat menyenangkan untuk mendapatkan pizza dan kopi," kata pekerja di Tel Aviv berusia 32 tahun, Lizi Kritzer.
Baca juga : Tuduh Erdogan Teroris, Jaksa Turki Selidiki Geert Wilders
Israel berencana untuk melonggarkan lebih banyak pembatasan pada bisnis pada Ahad (21/2). Pemerintah akan membuka kembali hotel dan pusat kebugaran bagi mereka yang telah divaksinasi penuh atau dianggap kebal setelah pulih dari Covid-19.
Dengan hampir 43 persen warga telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Pfizer Inc, Israel telah bergerak maju dengan pelonggaran bertahap yang diberlakukan pada 27 Desember. Upaya vaksinasi ambisius ini pun menjadikannya studi terbesar di dunia tentang vaksin Pfizer. Penyedia layanan kesehatan terbesar di Israel telah melaporkan penurunan 94 persen kasus Covid-19 bergejala di antara 600.000 orang yang menerima kedua dosis.