Rabu 17 Feb 2021 19:14 WIB

Korban Longsor di Cilawu Garut akan Direlokasi

Relokasi korban longsor Cilawu akan dilakukan sesegera mungkin.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Bupati Garut, Rudy Gunawan meninjau  lokasi bencana pergerakan tanah di kawasan Kampung Cipager, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Rabu (17/2).
Foto: Diskominfo Garut.
Bupati Garut, Rudy Gunawan meninjau lokasi bencana pergerakan tanah di kawasan Kampung Cipager, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Rabu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan merelokasi warga terdampak bencana tanah longsor di Kampung Cipageur, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu. Bupati Garut Rudy Gunawan memastikan relokasi akan dilakukan sesegera mungkin.

Ia mengatakan, pihaknya memutuskan untuk membeli tanah agar proses relokasi bisa segera dilakukan. “Jadi kami menyimpulkan bahwa bencana itu semakin meluas, ancaman juga semakin meluas, pergerakan terjadi setiap jam dan ini sangat berbahaya, jadi kami tadi memutuskan untuk segera membeli tanah untuk relokasi,” kata dia melalui keterangan resmi, Rabu (17/2).

Menurut dia, masyarakat sudah setuju untuk direlokasi. Hanya saja, masyarakat ingin lokasi relokasi tetap berada di kawasan Kampung Cipager.

Rudy menyebutkan, dalam beberapa hari ke depan pihaknya akan melakukan negosiasi dengan pemilik tanah. "Saya menjamin bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) mungkin nanti dibantu oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) akan menyelesaikan masalah ini,” kata dia.

Ia menjelaskan lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi warga memiliki luas sekira 1 hektare. Sedangkan untuk anggarannya akan segera dibuat oleh Pemkab Garut.

“Lokasi yang kita beli itu masih dalam satu RW luasnya 1 hektare bisa menampung sekitar 50 rumah. Anggarannya ya kami dibuatkan anggaran seefisien dan seefektif mungkin sesuai dengan appraisal kami akan buatkan,” kata dia.

Rudy menambahkan, lokasi relokasi itu akan dikaji terlebih dahulu oleh ahli geologi. Dengan begitu, nantinya tempat relokasi dapat dipastikan aman untuk dihuni oleh warga.

Ia menyebutkan, di lokasi bencana itu terdapat ada sekitar 40 rumah yang sudah masuk zona merah. Menurut dia, awalnya hanya ada 15 rumah yang zona merah. Namun, pegerakan tanah terus terjadi setiap harinya, sehingga lama-lama rumah yang terancam semakin banyak.

"Kami sudah melarang mereka di sana, dan makanya kami segera membeli tanah, kalau sudah dinyatakan daerah yang dibeli itu adalah aman,” kata dia.

Sebelumnya, bencana tanah longsor terjadi di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, pada Jumat (12/2) sekira pukul 20.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut telah mengevakuasi warga yang terdampak ke tempat aman. BPBD juga telah mendistribusikan bantuan kebutuhan peralatan untuk posko pengungsian serta obat-obatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement