Kamis 18 Feb 2021 16:40 WIB

Kemenkes Terangkan Skema Bertahap Vaksinasi Tahap II

Vaksinasi tahap II tidak langsung dilakukan di seluruh Indonesia.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Seorang wanita menerima suntikan vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal untuk pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 Februari 2021.
Foto: AP / Tatan Syuflana
Seorang wanita menerima suntikan vaksin COVID-19 saat vaksinasi massal untuk pedagang dan pekerja di Pasar Tanah Abang di Jakarta, Indonesia, Rabu, 17 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah resmi memulai vaksinasi Covid-19 tahap II untuk petugas pelayanan publik dan lanjut usia (lansia) per Rabu (17/2). Vaksinasi akan fokus di Jawa-Bali kemudian bertahap dilakukan di wilayah lain karena persediaan vaksin terbatas.

Saat ini vaksin Covid-19 masih diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bio Farma. Setelah jadi kemudian vaksin baru didistribusikan.

Baca Juga

"Vaksinasi tahap kedua tidak langsung dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia karena mengingat ketersediaan vaksin. Artinya pelaksanaan vaksin untuk petugas pelayanan publik dan lansia dilakukan bertahap," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat mengisi Diskusi Change.org bertema Telisik Sebelum Disuntik: Mengawal Program Vaksinasi Covid-19, Kamis (18/2).

Ia menambahkan, pemerintah kini fokus melakukan imunisasi tahap II di Jawa-Bali yang proporsinya 70 persen. Setelah itu nantinya baru 30 persen di luar dua pulau ini.  

Siti Nadia mengatakan, pemerintah kini masih mendistribusikan 7 juta dosis vaksin untuk total sasaran lansia dan petugas pelayanan publik. Kemudian Bio Farma memproses 25 juta vaksin dalam bentuk setengah jadi yang diperkirakan siap digunakan pada Maret.

Setelah itu pemerintah kembali siap mendistribusikan vaksin 12 juta dosis psda pertengahan Maret. "Kemudian setelah April, kami baru bisa melakukan vaksin lebih banyak untuk menutupi kekurangannya di luar Jawa-Bali dan sisa yang belum (disuntik) di Jawa-Bali," ujarnya.

Diharapkan vaksinasi yang tersedia bisa menyuntik total kelompok sasaran 17,4 juta petugas pelayanan publik dan 21,5 juta lansia.

Lebih lanjut Nadia menyebutkan petugas pelayanan publik ini terdiri dari tenaga pendidik guru dan dosen, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, Satpol PP, pelayan publik seperti perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran, transportasi publik, atlet, wartawan, dan pelaku di sektor pariwisata seperti staf hotel, restoran dan tempat wisata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement