REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain program promo COCO (Company Owned, Company Operate), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap berkomitmen menjalankan penugasan Kementerian ESDM dalam program Jargas dengan dana APBN sebanyak 120.776 SR di berbagai kota/kabupaten.
Direktur Komersial PGN, Faris Aziz menjelaskan, potensi pemanfaatan gas bumi masih luas di berbagai wilayah melalui jargas rumah tangga. Hal ini mendorong PGN sebagai Subholding Gas dalam upaya peningkatan pemanfaatan gas bumi secara terus-menerus di skala nasional.
Pelanggan rumah tangga akan lebih terjamin dalam kebutuhan energi untuk sehari-hari karena gas mengalir 24 jam. "Itu lebih efisien dan tagihan gasnya mudah yang dapat dibayarkan melalui berbagai e-wallet maupun payment channel di sekitar lokasi tempat tinggal," kata Faris.
Pemakaian gas bumi untuk rumah tangga juga lebih aman karena gas yang dialirkan memiliki kandungan metana yang mudah terurai di udara. Gas bumi pada rumah tangga memiliki tekanan di bawah 100 milibar, secara teknis masuk ke dalam kategori tekanan rendah.
Selain itu, gas bumi juga diberi aroma agar gas yang aslinya tidak berwarna dan tidak berbau. Hal ini agar mudah terdeteksi seandainya ada kebocoran.
Kalaupun terjadi kebocoran pada pipa gas tidak akan menimbulkan ledakan. Namun hanya akan memunculkan nyala api yang dapat segera ditangani dengan mudah.
Selain itu, PGN juga menyediakan fitur keamanan berupa valve (keran gas) dan gas alarm system. Di tengah pandemi Covid-19, untuk meminimalkan penularan, pencatatan penggunaan gas PGN lakukan menggunakan smart meter sehingga tidak ada kontak fisik dengan petugas dalam penyaluran gas.