REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Mahasiswa saat ini dituntut untuk mandiri, inovatif dan kreatif. Menjadi seorang wirausaha berkaitan dengan kemandirian dan kreativitas. Wirausahawan atau entrepreneur merupakan suatu tren serta menjadi bagian dari cita-cita kaum milenial saat ini.
Seperti yang dicita-citakan oleh Liana Safitri, mahasiswa asal Aceh Tengah, semester enam Program Studi Administrasi Bisnis (Prodi AB) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Kampus Margonda, Depok.
Liana, sapaan akrabnya, mengaku bahwa prodi AB Universitas BSI adalah pilihan tepat untuk dasar keilmuan dalam berbisnis serta untuk memperdalam ilmu maupun keterampilan dalam pengetahuan di bidang bisnis.
Liana sukses merintis usaha di dunia design interior dengan omzet Rp 6 juta hingga Rp 10 juta/bulan dan mencapai Rp 20 juta sampai Rp 30 juta/bulan ketika menjelang Idul Fitri. Usahanya ini menyediakan produk seperti wallpaper vinyl dinding, godryn, vinyl floor, roller blind. vertikal blind, sprei dan bed cover.
“Selain merintis usaha di dunia design interior, saya juga menjalani karir sebagai konsultan properti,” tutur Liana, Rabu (17/2).
Tidak mudah memang membangun usaha saat kuliah. Banyaknya kegiatan kuliah membuat Liana harus pintar membagi waktu antara kuliah dan berwirausaha.
Ia menyebutkan, ada beberapa matakuliah favoritnya selama berkuliah di kampus UBSI seperti komunikasi bisnis, manajemen pemasaran dan entrepreneurship.
“Matakuliah tersebut berhubungan kuat dengan usaha saya. Jadi sangat membantu dalam penerapan di lapangan kerja dan usaha yang saya sedang jalani saat ini,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Perempuan bersuku Minang yang aktif bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik kampus BSI Margonda ini mengaku memperbanyak teman atau relasi dan bergaul sangat penting baginya agar tidak ketinggalan informasi terbaru.
“Intinya, belajar sambil berwirausaha harus mampu mencari cara termudah versi sendiri, agar membuat kita lebih memahami setiap matakuliah yang dipelajari. Selain itu, juga mendapat informasi terbaru dari kampus dan tetap bisa memegang kendali usaha yang sedang saya rintis ini,” jelasnya.
Liana memiliki keinginan besar yang memotivasinya dalam menjalani usaha. Ia ingin membuka lapangan pekerjaan yang dapat mempekerjakan banyak karyawan dan mengembangkan beberapa usahanya yang kini telah ia rencanakan.
“Pada awalnya, saya memberanikan diri ke Jakarta untuk membuka toko baju dan Alhamdulillah penjualan pada masa itu sangat baik. Namun, setelah setahun berjalan saya mendapatkan pengalaman kurang beruntung yaitu jadi korban hipnotis dan banyak barang penjualan dibawa kabur,” katanya.
Akhirnya, ia memulai semua usahanya kembali dari awal. Ia mulai mendaftar kuliah di kampus BSI dengan memilih kelas karyawan agar mampu kuliah sambil bekerja sebagai konsultan properti agar menghasilkan uang untuk biaya kuliahnya dan menemukan ide membuka usaha ‘Liana Interior’ yang berlokasi di Cimanggis, Depok.
“Sebagai pemula yang sedang merintis usaha kecil, ini merupakan awal yang bagus dan jadi penyemangat saya untuk mengembangkan usaha ini agar ke depannya lebih baik,” ujarnya.
Ia mengatakan, beberapa tips kunci kesuksesannya yakni menjadikan pekerjaan itu sebagai ibadah dan membangun visi yang jelas dalam usaha.
“Saya sangat senang jika melihat teman-teman mahasiswa kampus berjuang di masa muda. Semakin cepat teman-teman berproses menuju sukses, maka semakin cepat pula kesuksesan akan mengampiri kita. Never retreat before trying! Saya harap bisa menjadi motivasi untuk seluruh teman-teman mahasiswa di Indonesia,” tandasnya.