REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO -- Atalanta masih berpeluang menjuarai semua kompetisi musim ini. La Dea baru saja menundukkan Napoli, 4-2 di Gewiss Stadium, Bergamo, Senin (22/2) dini hari WIB.
Situasi demikian membuat skuat biru hitam menembus zona big four klasemen sementara Serie A. Dengan mengantongi 43 poin, armada Orobici tertinggal 10 angka dari Inter Milan di singgasana.
Sebelumnya, Duvan Zapata dan rekan-rekan menembus final Coppa Italia. Pada fase tersebut, anak-anak Bergamo berhadapan dengan Juventus.
Belum berhenti sampai di situ. Atalanta juga bermain di babak 16 besar Liga Champions.
La Dea bertemu Real Madrid. Leg pertama berlangsung di Gewiss Stadium, Kamis (25/2) dini hari WIB.
Saat ini, skuat Orobici terkenal memainkan permainan menyerang dengan garis pertahanan tinggi. Pertanyaannya, apakah taktik tersebut kembali mereka terapkan saat berhadapan dengan Madrid?
Atau Gasperini meminta pasukannya sedikit defensif? Rupanya sang arsitek enggan memberikan jawaban pasti.
"Tentu kami tidak akan mengubah kekhasan kami. Tetapi kami juga harus mempertimbangkan karakteristik lawan, kekuatan mereka, dan fakta mereka tidak membutuhkan banyak peluang untuk menang," kata allenatore 63 tahun, dikutip dari Football Italia.
Menurut Gasperini, yang terpenting timnya bisa mencetak gol ke gawang El Real. Segala sesuatu bisa terjadi dalam pertandingan dua leg.
Kubu tamu sudah kembali ke jalur positif. Semenjak ditaklukkan Levante, Madrid mengoleksi empat kemenangan beruntun pada ajang La Liga Spanyol.
Teranyar, si putih menumbangkan tuan rumah Real Valladolid. Sinyal bahaya untuk Atalanta.
Seperti sudah disinggung Gasperini, Los Blancos selalu bisa membuat perbedaan dalam berbagai situasi. Terutama di Liga Champions.
Madrid klub terbesar Eropa, dari segi jumlah gelar UCL. Tak perlu diragukan lagi mental juara El Real saat bertanding di kompetisi terelit benua biru.
Sementara Atalanta adalah debutan di panggung berkelas. Dalam dua musim terakhir, La Dea finish di papan atas Serie A, serta meramaikan pentas Liga Champions.