Kemudian, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Provinsi DKI Jakarta Atika Nur Rahmania menambahkan, mulai tahun 2021, DKI Jakarta telah memiliki peta berbasis RT yang memungkinkan masyarakat memantau wilayah tergenang dan luasan area tergenang. Informasi banjir Jakarta termasuk penanganan kejadian banjir besar juga dapat diakses dalam aplikasi Pantau Banjir atau situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/data-banjir-lintas-tahun.
Tidak hanya itu, sambung Atika, data banjir lintas tahun secara lengkap juga tersedia di aplikasi atau situs tersebut, serta pada Portal Data Terbuka Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Open Data yang dapat diakses pada url/link: https://data.jakarta.go.id/dataset/rekapitulasi-kejadian-banjir-pertahun.
“Terkait data, kami di Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk selalu terbuka kepada masyarakat. Masyarakat bisa mengakses informasi banjir secara real time melalui aplikasi Pantau Banjir,” tutur Atika.
Di sisi lain, BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan kembali terjadi di Ibu Kota pada pekan depan. Pemprov DKI pun akan meningkatkan kinerja agar dapat mengantisipasi dan memperkecil dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada menghadapi musim penghujan ini. Bagi masyarakat yang ingin mengunduh panduan kesiapsiagaan menghadapi banjir, dapat mengunduhnya melalui https://bit.ly/PanduanKesiapsiagaanMenghadapiBanjirJakarta
Seperti diketahui, banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Jakarta pada Sabtu (20/2) hingga Ahad (21/2). Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, tercatat ada lima orang warga yang meninggal dunia akibat banjir tersebut. Lima orang warga yang meninggal dunia itu terdiri dari satu orang lansia dan empat orang anak-anak.