Selasa 23 Feb 2021 15:17 WIB

Ada 11 Lokasi Tanah Longsor Akibat Banjir di Jaktim

Tanah longsor ini mengakibatkan tebing turap hingga halaman rumah warga ambles.

[Ilustrasi] Longsoran tanah di Jakarta Timur.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
[Ilustrasi] Longsoran tanah di Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemerintah Kota Jakarta Timur menangani 11 lokasi tanah longsor akibat banjir pada 19-20 Februari 2021. "Tanah longsor ini mengakibatkan tebing turap hingga halaman rumah warga ambles," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur Puryanto di Jakarta, Selasa (23/2).

Puryanto mengatakan hingga Sabtu (20/2) dilaporkan tanah longsor terjadi di 11 lokasi di Kecamatan Ciracas, Kramat Jati, Jatinegara, Cipayung, dan Pasar Rebo. Longsor di Kecamatan Ciracas terjadi di Jalan Masjid RT03 RW07 Kelurahan Susukan sepanjang sepuluh meter berupa tembok rumah warga yang roboh akibat hujan deras.

Baca Juga

"Penanganan berupa merapikan puing-puing," katanya.

Selain itu, longsor juga terjadi di Jalan Abdulrahman Gang Rukun RT 012 RW 005 Kelurahan Cibubur sepanjang 30 meter dan Jalan Raya Bogor samping Polsek Pasar Rebo berupa tebing turap roboh sepanjang 30 meter. "Dua lokasi ini belum kita tangani," katanya.

Peristiwa serupa juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Kramat Jati, masing-masing di Jalan AMD RT 03 RW 05 Kelurahan Balekambang berupa tanah longsor sepanjang lima meter. "Belum dilakukan perbaikan sebab aliran Kali Ciliwung masih tinggi," katanya.

Tebing turap longsor juga terjadi di Jalan Batu Sari 3 RT 17 RW 02 Kelurahan Batu Ampar sepanjang 15 meter akibat pondasi yang terkikis aliran saluran air. "Sudah ditangani sementara, sebelumnya juga pernah longsor sekitar 15 meter. Jadi ini longsor lanjutan," katanya.

Wilayah Kecamatan Jatinegara juga tidak luput dari musibah tanah longsor yang membuat bantaran Kali Cipinang amblas sepanjang 30 meter akibat limpasan air sungai di Jalan Pancawarga 2 RT 14 RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Selatan. "Belum dilakukan tindak lanjut sebab aliran Kali Cipinang masih deras," katanya.

Puryanto juga melaporkan sebanyak tiga titik tebing tanah di Kecamatan Cipayung mengalami longsor, masing-masing di Jalan Semar RT 010, RW 05 Kelurahan Munjul sepanjang 20 meter. "Yang terkena dampak halaman rumah warga akibat pergeseran tanah saat hujan deras. Belum dilakukan tindak lanjut," katanya.

Turap saluran penghubung di Jalan Semar RT 010 RW 05 Kelurahan Munjul juga mengalami amblas sepanjang 15 meter akibat debit air saluran yang limpas. "Belum ditindaklanjuti," katanya.

Turap penghubung saluran air di Jalan Manunggal II RtT02 RW01 Kelurahan Ceger juga amblas 9,5 meter. "Kita tangani dengan mengangkat plat yang jatuh serta memasang kayu dolken sebagai penyangga sementara tanah," katanya.

Lokasi tanah longsor lainnya berada di Kecamatan Pasar Rebo sebanyak dua titik di Jalan H Balok RT15 RW009 Kelurahan Pekayon sepanjang 20 meter berupa turap Setu Arman yang jebol. "Masing-masing 6 meter dan 14 meter yang amblas. Puingnya sudah kita angkut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement