REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Polisi menutup Jalan Raya Porong, Sidoarjo, Jawa Timur selama tiga hari sejak tanggal 23 sampai dengan 25 Februari. Penutupan dilakukan untuk pengeringan menyusul jalan tersebut kerap kali menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Kanit Turjawali Satlantas Polresta Sidoarjo Iptu Cholil di Sidoarjo Selasa mengatakan, akibat adanya penutupan itu maka seluruh arus lalu lintas yang melalui jalan itu dialihkan ke Jalan Arteri Porong. "Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) terkait penutupan itu," ucapnya.
Ia mengatakan, terkait dengan penutupan jalan itu arus lalu lintas yang berasal dari Surabaya menuju ke Malang akan dibelokkan dari Bundaran Tanggulangin menuju ke Jalan Arteri Porong.
"Mulai dari Bundaran Tanggulangin semua kendaraan baik itu roda dua dan lebih dialihkan ke Jalan Arteri Porong," kata Cholil.
Ia menjelaskan, untuk arus lalu lintas dari arah Malang ke Surabaya akan dialihkan mulai dari pertigaan Juwet menuju ke arah Jalan Arteri Porong. "Kami menyiagakan anggota untuk pengalihan arus ini termasuk memasang rambu lalu lintas untuk memudahkan pengendara," katanya.
Di Jalan Raya Porong setiap kali turun hujan sering terendam banjir dengan ketinggian antara 50 sentimeter sampai dengan 70 sentimeter.
Beberapa waktu lalu, Jalan Raya Porong sempat terendam banjir selama tiga hari sehingga harus lalu lintas yang melalui jalan tersebut lumpuh total.
Tingginya curah hujan dan juga drainase yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah itu. Ditunjang dengan kondisi Jalan Raya Porong yang lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lainnya.