REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Penjara di Ekuador berada dalam keadaan siaga tinggi setelah lebih dari 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam kerusuhan di tiga penjara. Menurut pihak berwenang, kerusuhan meletus di penjara yang terletak di tiga kota Guayaquil, Cuenca dan Latacunga.
Kekerasan itu disebabkan oleh perselisihan antara geng-geng yang bersaing di dalam penjara. Media lokal melaporkan bahwa para narapidana dibunuh dengan senjata dan pisau.
Komandan Jenderal Polisi Patricio Carrillo mengatakan di Twitter pada Selasa (23/4), pasukan keamanan tambahan dikirim untuk mengamankan situasi di tiga penjara, yang terletak di tiga kota. Carrillo mengatakan kerusuhan itu melibatkan tahanan keamanan tinggi.
"Semua penjara saat ini memiliki batasan dan kontrol," ujar Carrillo, dilansir Aljazirah, Rabu (24/2).
Kerusuhan dilaporkan meletus pada Senin (22/2) malam, setelah tahanan menyandera sipir penjara. Berdasarkan foto dan video yang beredar di media sosial, narapidana berkumpul di atap penjara. Sementara petugas polisi melakukan patroli mengelilingi penjara dengan sepeda motor dan di mobil patroli.
Media lokal melaporkan bahwa beberapa ambulans terlihat meninggalkan penjara. Ketika berita kerusuhan dipublikasikan, puluhan kerabat narapidana berkumpul di luar penjara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi.
Presiden Ekuador Lenin Moreno mengatakan, geng-geng yang ada di penjara telah melakukan tindakan kekerasan secara bersamaan di beberapa penjara di Ekuador. Moreno telah berkoordinasi dengan Menteri Pemerintah, Patricio Pazmino Castillo dan polisi untuk mengendalikan situasi di ketiga penjara.
"Organisasi kriminal melakukan tindakan kekerasan simultan di beberapa penjara di negara ini. Polisi Ekuador berkoordinasi dengan menteri pemerintah untuk mengendalikan penjara di Guayaquil, Cuenca, dan Latacunga," ujar Moreno dalam cuitannya di Twitter.
Kerusuhan di penjara dan perselisihan antar geng yang bersaing sering terjadi di Ekuador. Lima narapidana tewas dalam perkelahian di sebuah penjara di Latacunga pada Desember lalu.