REPUBLIKA.CO.ID, CONAKRY -- Guinea memulai kampanye vaksinasi Ebola pada Selasa (23/2). Penyakit itu diketahui kembali merebak di sebuah wilayah di negara tersebut.
Kampanye vaksinasi diluncurkan di Gouecke, komunitas pedesaan di prefektur N'Zerekore. Kasus pertama Ebola ditemukan di sana pada 14 Februari lalu. Guinea menerima 11 ribu dosis vaksin dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Terakhir kali Guinea menghadapi wabah Ebola, vaksin masih dikembangkan.Dengan pengalaman dan keahlian yang telah dibangunnya, dikombinasikan dengan vaksin yang aman dan efektif, Guinea memiliki alat serta pengetahuan untuk menanggapi wabah ini," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip laman Anadolu Agency.
Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti mengungkapkan kecepatan Guinea memulai upaya vaksinasi luar biasa. Menurut dia, peran para ahli dari Kongo yang turut menghadapi wabah Ebola berkontribusi signifikan membantu Guinea menangani situasi.
"Orang Afrika yang mendukung sesama orang Afrika untuk menanggapi salah satu penyakit paling berbahaya di planet ini adalah bukti kapasitas tanggap darurat yang telah kami bangun selama bertahun-tahun di benua ini," kata Moeti.
Baca juga : Thailand Dapat Vaksin, PM Prayuth: Terima Kasih China
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Guinea Remy Lamah mengaku cukup yakin negaranya mampu menangani kemunculan kembali wabah Ebola. Selain sarana, tenaga medis di sana telah terlatih dan berpengalaman menghadapi penyakit tersebut.