REPUBLIKA.CO.ID, STRASBOURG -- Organisasi Muslim Prancis mengecam keras tindakan vandalisme di masjid yang sedang dibangun di Strasbourg, Prancis. Terlebih coretan-coretan itu bertuliskan kata-kata Islamofobia.
Kata-kata, "Tidak untuk Islam, kembali ke desa Anda" disemprotkan di pagar situs Masjid Sultan Eyyub, yang setelah selesai akan menjadi tempat ibadah Muslim terbesar di Eropa. Dalam sebuah pernyataan video, Konfederasi Islam Milli Gorus (CIMG), kelompok yang mengawasi pembangunan masjid, menyatakan kekecewaannya atas pesan Islamofobia dan rasis tersebut.
"Tidak ada kerusakan material tetapi simbolismenya kuat," kata sebuah tweet dari situs resmi masjid.
“Namun, insiden ini mencerminkan iklim merusak yang dialami Prancis saat ini. Memang, meremehkan ucapan yang menargetkan Muslim dalam wacana media merendahkan musuh yang hidup bersama,” ujarnya.