Rabu 24 Feb 2021 19:54 WIB

Vaksinasi Nakes di Kota Bekasi Masih Jauh dari Sasaran

Realisasi vaksin nakes dosis kedua Kota Bekasi baru 9.673 dari target 14.060 orang

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja membawa sekotak vaksin COVID-19 untuk disimpan di gudang di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia, Selasa, 12 Januari 2021. Otoritas Makanan dan Obat-obatan Indonesia telah memberikan lampu hijau untuk penggunaan darurat vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd. yang berbasis di China, dengan vaksinasi kelompok berisiko tinggi diharapkan dimulai akhir pekan ini.
Foto: AP/Septian
Pekerja membawa sekotak vaksin COVID-19 untuk disimpan di gudang di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia, Selasa, 12 Januari 2021. Otoritas Makanan dan Obat-obatan Indonesia telah memberikan lampu hijau untuk penggunaan darurat vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd. yang berbasis di China, dengan vaksinasi kelompok berisiko tinggi diharapkan dimulai akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Tenaga kesehatan penerima vaksin hingga dosis kedua di Kota Bekasi baru ada sebanyak 9.673 orang. Jumlah ini masih jauh dari sasaran yang terdata yakni sebanyak 14.060 orang. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati, menuturkan, meski belum selesai namun vaksinasi bukan berarti tidak dilaksanakan.

“Ini bukan berarti tidak dilaksanakan tapi laporannya pada telat. Sebenarnya ini sudah mencapai hasil. Kadang kan mereka ngikutnya by name ya, makanya kegiatan mereka yang terlaporkan segitu,” tutur dia kepada wartawan, Rabu (24/2).

Lebih lanjut, Dezy menerangkan, pada vaksinasi dosis pertama jumlah nakes yang disuntik sudah mencapai 13.291 orang. Jumlah ini masih menyisakan sekitar 700 orang nakes lagi untuk mencapai sasaran diberikan.

“Dari total 14.060 berarti kan tinggal 700-an lagi. Itu dosis satu, dosis dua-nya 9.673 nakes yang sudah,” terang dia.

Adapun, meski vaksin tahap pertama menyasar 14.060 nakes namun masih ada nakes yang belum divaksin. Sebab, jatah vaksin untuk tenaga kesehatan seharusnya 15.000 orang. Dezy mengatakan, apabila ada nakes yang belum kebagian divaksin maka pemkot akan tetap melanjutkan.

“Kemarin kan jatahnya 15 ribu jadi kita rem tuh sepertinya kalau masih ada nakes belum divaksin itu diminta untuk tetap dilanjutkan (vaksinasinya),” terang dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement