Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menjadi tren Google Indonesia, Jumat (26/2/2021) sehubungan dengan namanya yang terseret dalam isu kudeta Partai Demokrat.
Dengan tegas, ia mengklaim tak berniat mengudeta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia tak lagi mengikuti kisruh internal partai politik tersebut.
"Saya gak ngerti tuh perkembangan internal seperti itu. Saya pikir sudah selesai," katanya, dikutip Jumat (26/2/2021).
Baca Juga: Gak Semua Musuhi Bitcoin, Seniman Ini Malah Terima Transaksi Karya Pakai BTC dan ETH
Baca Juga: Susul China, Bank Indonesia Ancang-Ancang Rilis 'Rupiah Digital' Loh
Moeldoko pun meminta supaya Demokrat tidak lagi melibatkan namanya dalam konflik internal partai; mengingat Susilo Bambang Yudhoyono melisankan namanya sebagai dalang kudeta AHY.
Ia berkata, "Jangan menekan-nekan saya dan saya ingin mengingatkan semuanya ya."
Kali ini, Warta Ekonomi bukan akan membahas kabar tersebut, melainkan mendalami sosok Moeldoko lebih dalam. Tahukah Anda, selain sebagai KSP, Moeldoko sendiri merupakan mantan Panglima TNI dan pengusaha.Â
Berdasarkan pantauan Warta Ekonomi terhadap laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di situs KPK, jumlah kekayaan Moeldoko mencapai Rp46.137.114.631 (Rp46,1 miliar).
Kekayaannya terdiri 10 tanah-bangunan senilai Rp33,43 juta yang tersebar di Jakarta Timur, Bogor, Pasuruan, dan Surabaya. Ada pula mobil Toyota Camry bernilai Rp200 juta.
Harta bergerak lainnya mencapai Rp204 juta; dengan kas senilai hampir Rp6,7 miliar; serta harta lain berjumlah Rp5,61 miliar.
Ia tak meraih kekayaan itu dalam sekejap; sebab keluarganya bukanlah keluarga berada. Kabarnya, ayahnya berprofesi sebagai penjual palawija. Akan tetapi, dulu hasil dagangan itu tak dapat memenuhi biaya hidup 12 anaknya. Karena itulah, Moeldoko mandiri sejak kecil; mengangkut batu dan pasir ketika pulang sekolah.
Moeldoko pun memutuskan mengikuti pendidikan Akademi Militer, lalu bergabung dengan Angkatan Darat. Sepanjang kariernya di AD, ia mengantongi 12 penghargaan. Pada akhirnya, ia dapat jabatan strategis di TNI dan menekuni 25 posisi di dunia militer.