REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Administrasi Makanan dan Obat AS (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson (J&J). Vaksin ini memiliki sejumlah keuntungan dibandingkan vaksin lainnya.
Vaksin J&J memiliki efikasi hanya dengan satu dosis. Ini dinilai akan sangat membantu bagi orang-orang yang wilayahnya sulit dijangkau.
Selain itu, vaksin J&J dapat disimpan pada suhu lemari es normal, membuat distribusinya menjadi lebih mudah ke seluruh dunia. Ini berbeda dengan vaksin Pfizer dan Biontech yang harus dikirim dalam keadaan beku.
Dalam uji coba global yang melibatkan 44 ribu orang, vaksin J&J 66 persen efektif mencegah Covid-19 sedang hingga parah, empat pekan setelah inokulasi. Vaksin ini 100 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan kematian akibat virus.