REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution diminta mempercepat pembangunan di Medan Utara, karena pembenahan insfrastruktur masih tertinggal dibandingkan kawasan dekat dengan pusat kota.
"Setelah kepemimpinan Bachtiar Djafar sebagai Wali Kota Medan dua periode 1990-2000, pembangunan infrastruktur di Medan Utara berjalan dengan sangat lambat," terang Ketua Presidium Masyarakat Medan Utara, Saharudin.
Kepemimpinan beberapa orang menjabat Wali Kota Medan setelah Bachtiar di Tanah Deli ini, kata dia, pembangunan di kawasan tersebut hanya dijadikan sebagai janji manis kepada masyarakat ketika kontestasi Pilkada digelar.
Saat pasangan telah dilantik menjadi kepala daerah, maka janji-janji manis sewaktu kampanye dilupakan begitu saja, walau pemilih telah memenangkan sang Wali Kota Medan.
"Kita berharap Bobby-Aulia, tidak seperti itu. Segera turun ke Medan Utara, setelah beliau dilantik melihat insfrastruktur, seperti jalan, kesehatan, pendidikan, penganguran, dan lain-lain," jelas pria yang akrab disapa Sangkot ini.
Apalagi, suara diperoleh pasangan Bobby-Aulia di Pilkada Medan 2020 mengungguli lawannya di tiga kecamatan Medan Utara, yakni Medan Deli, Medan Labuhan, dan Medan Belawan.
"Suara besar mereka, tidak terlepas dari janji politik menjadikan Medan utara sebagai halaman depan pembangunan. Itu, kita anggap sesuatu yang menjanjikan," ujar Sangkot yang juga Ketua Umum Komunitas Sedekah Jumat.