Selasa 02 Mar 2021 19:52 WIB

Nasdem Tunjuk Anak Eks Ketum Demokrat Jadi Ketua DPD Jaktim

Nurcahyo menegaskan penunjukan dirinya tak terkait isu kudeta Partai Demokrat.

Nasdem (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Nasdem (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem menunjuk Nurcahyo Anggoro Jati, anak dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat almarhum Hadi Utomo sebagai Ketua DPD Nasdem Jakarta Timur. Nurcahyo menegaskan, penunjukan dirinya sebagai Ketua DPD Nasdem Jaktim tidak terkait isu kudeta Partai Demokrat.

"Saya tegaskan ini tidak terkait kudeta partai lain (Demokrat). Kami keluar tahun 2020, jauh sebelum ada isu kudeta di partai lain. Kami masuk pada Oktober 2020 dan diberi kewenangan di Jakarta Timur," kata Nurcahyo di Jakarta, Selasa (2/3).

Baca Juga

Nurcahyo mengungkapkan, dirinya kepincut bergabung dengan Nasdem dari adiknya, Ade Dwi Astuti, yang saat ini menjadi anggota DPR Dapil Jawa Timur, sejak 2020. Nurcahyo mengatakan, mereka tertarik partai yang dipimpin Surya Paloh ini karena merasa tidak ada perbedaan dan kesenjangan antara anggota partai baik baru ataupun lama.

"Kami merasa berkenalan dengan kakak semua, ada kesetaraan di Partai Nasdem ini. Tidak ada istilah orang baru, orang lama, kami semua sederajat," ujarnya.

Nurcahyo menyebut, dia dan adiknya juga melihat Partai Nasdem, merupakan partai yang memiliki visi besar di masa mendatang. Selain itu menurutnya, Nasdem memiliki keseriusan dalam membawa negara ini maju secara ekonomi, hingga secara hukum adil dan merata. 

"Ada restorasi yang membuat kami menarik sekali. Seperti konsep politik tanpa mahar. Di Partai Nasdem, kami melihat partai yang benar-benar serius yang membebaskan para calon untuk membesarkan partai. Karenanya saya ingin tegaskan Nasdem memang bukan partai yang pertama, tapi saya pastikan ini partai yang terakhir bagi saya," ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement