Rabu 03 Mar 2021 10:39 WIB

Bangkit dari Jurang, Harga Emas Antam Merangkak Naik

Harga emas telah melonjak 23 persen sepanjang tahun 2020.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta (ilustrasi)
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas produksi Antam kembali mencatatkan kenaikan pada hari ini. Kenaikan harga sudah berlangsung tiga hari berurutan, setelah sempat terjun ke titik terendah dalam 6 bulan terakhir pada Sabtu (27/2) lalu. 

Hari ini, Rabu (3/3), harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 928 ribu per gram, naik Rp 5.000 dibanding perdagangan Selasa (2/3) kemarin. Sementara harga perak juga naik tipis, Rp 100, ke angka Rp 13.100 per gram. 

Baca Juga

Secara umum, pergerakan harga emas Antam masih melanjutkan tren penurunan. Rekor harga emas Antam tertinggi tercapai pada 7 Agustus 2020 dengan Rp 1,065 juta per gram. Sementara harga emas di pasar dalam negeri dalam sepekan belakangan sudah setara dengan harga pada Juni-Juli 2020 lalu. 

Kenaikan harga emas Antam hari ini sejalan dengan kondisi pasar dunia. Dikutip Reuters, harga emas dunia sedikit terkoreksi karena pelemahan kurs dolar AS. Spot emas diperdagangkan di level 1.736,46 dolar AS per troi ons, sedangkan emas berjangka di level 1.733,6 dolar AS per troi ons. 

Angka ini masih jauh di bawah angka psikologis 1.900 dolar AS per troi ons untuk membawa kembali harga emas domestik ke kisaran Rp 1 juta per gram. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi.  

Harga emas telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020 saja, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. Namun tahun 2021 ini, kondisinya bisa berbeda. Peningkatan yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan patokan mentah untuk tahun ini. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement